oleh

Ketinggian Proyek Hotmix Jalan Mangunjaya – Sindangayu “Dikorup,” Kontraktor Tutup Mulut

Ketinggian Proyek Hotmix Jalan Mangunjaya - Sindangayu "Dikorup," Kontraktor Tutup Mulut 1
Foto: Warga saat melintasi Jalan Hotmix Mangunjaya – Sindanghayu Desa Jangraga Kecamatan Mangunjaya, Kabupaten Pangandaran. (dok)

PANGANDARAN, kabarSBI.com – Proyek hotmix peningkatan Jalan Jurusan Mangunjaya – Sindanghayu (Lanjutan) Desa Jangraga Kecamatan Mangunjaya, Kabupaten Pangandaran diduga kuat dikorup kontraktor nakal. Pasalnya, CV Giri Mukti selaku pelaksana proyek tersebut telah mengurangi ketinggian jalan yang seharusnya 5 cm.

Proyek dengan nomor kontrak 620/241/SP/DPUTRPRKP.2 tanggal pelaksanaan 13 Agustus 2019 hingga 90 hari kerja itu menelan anggaran Rp 1.712.127.000, dari pantauan dilapangan ketinggian antara 3,5 cm – 4 cm.

Menurut Kepala Bidang (Kabid) Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang, Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Dinas PUTR, PRKP) Kabupaten Pangandaran, Ade Kiswaya, menjelasakan proyek tersebut dengan volume Panjang 2.490 x Lebar 4 meter dengan ketinggian 5 cm.

Dari penjelasan tersebut sumber menyebutkan kontraktor telah meraup keuntungan 1 cm – 1,5 x panjang dan lebar jalan dikalikan harga/kubikasi. Dapat dibayangkan keuntungan berlimpah kontraktor nakal yang semata mencari keuntungan. Itu dari ketinggian jalan hotmik, belum lagi keuntungan dari mutu pekerjaan, nampak hotmik masih kasar.

Sumber secara teknis menyebutkan bahwa aspal beton (hotmix) adalah campuran agregat halus dengan agregat kasar dan bahan pengisi (filler) dengan bahan pengikat aspal dalam kondisi suhu panas tinggi. Dengan komposisi yang diteliti dan diatur oleh spesifikasi teknis, diduga pekerjaan pengaspalan tersebut tidak mengacu kepada spesifikasi tekhnis di lapangan.

Ketinggian Proyek Hotmix Jalan Mangunjaya - Sindangayu "Dikorup," Kontraktor Tutup Mulut 2
Foto: Ketinggian jalan 3,5 cm. (dok)

Berdasarkan bahan yang digunakan dan kebutuhan desain konstruksi, jalan aspal beton mempunyai beberapa jenis. Antara lain, Binder Course (BC) dengan tebal minimum 4 cm biasanya digunakan sebagai lapis kedua sebelum wearing course.
Kemudian Asphalt Traeted Base (ATB) dengan tebal minimum 5 cm digunakan sebagai lapis pondasi atas konstruksi jalan dengan lalu lintas berat/tinggi.

Dalam pekerjaan hotmix jalan Mangunjaya Sindanghayu kabupaten Pangandaran, secara teknis diduga tidak memperhatikan aspek tersebut di atas. Seperti Hot Roller Sheet (HRS)/lataston/laston 3 dengan tebal penggelaran minimum 3 s/d 4 cm digunakan sebagai lapis permukaan konstruksi jalan dengan lalu lintas sedang. Fine grade (FG) dengan tebal minimum 2.8 cm maks 3 cm bisanya digunakan untuk jalan perumahan dengan beban rendah.

Ironisnya, Ahmad, Derektur CV Giri Mukti yang berdomisili kantor di Kota Banjar dan pelaksana lapangan Jaka saat di komfirmasi melalui aplikasi whatsapp tidak mau memberikan keterangannya.

Sementara, masyarakat Desa Jangraga dan sekitarnya serta penguna jalan umum yang melintasi jalur Mangunjaya Sindanghayu sudah merasakan jalan yang cukup halus karena sebagian yang rusak sebelumnya sudah diperbaiki. Mesti demikian ada juga yang menyayangkan hotmix aspalnya terihat tipis dan banyak terlihat batu kerikil serta pinggirannya nampak berantakan. (bono/r/as)

Kabar Terbaru