CIAMIS, kabarSBI.com – Banjarsari adalah sebuah wilayah Kecamatan yang berada di Kabupaten Ciamis, dahulu sempat populer dengan sebutan Kota Nyari (Nyaman, Asri, Rindang, dan Indah). Namun kini sebutan itu tak lagi menggema bak hilang ditelan bumi.
Secara geografis Banjarsari terletak dilokasi strategis karena menjadi akses menuju tempat wisata Pangandaran, maupun akses untuk dari dan menuju ke wilayah Jawa Tengah, karenanya sangat sering terjadinya lalu lintas kegiatan secara Ekonomi, Sosial juga Budaya. Selain itu juga Banjarsari merupakan lumbung padi bagi Kabupaten Ciamis.
Namun sayang, beberapa faktor penting penggerak perekonomian masyarakat di Banjarsari kini menjadi sorotan serius warganya, diantaranya yaitu pengelolaan Pasar Umum dan fasilitas pendukung yang terdapat di Cibadak yang berbatasan langsung dengan pusat Kecamatan Banjarsari.
Berbagai macam keluhan muncul di kalangan baik itu pedagang, penyuplai barang dagangan, pengguna jalan, maupun angkutan umum yang melintas dari dan menuju ke pasar tersebut, terlebih lagi dengan adanya pasar baru kini yang lokasinya agak masuk ke dalam yang sampai saat ini pembangunannya belum juga di imbangi dengan sarana prasarana lain seperti parkir yang memadai.
Pembangunan pasar baru sendiri menyebabkan angkutan umum kehilangan terminal dan hanya menyisakan lapangan sebagai pangkalan yang kurang nyaman bagi pengguna jasa dan pengendara angkutan itu sendiri.
Pedagang pasar acap kali berebut tempat parkir karena tidak tertata rapi, angkutan penyuplai barang kesulitan untuk menjangkau tempat mereka bongkar muat barang, begitu pun masyarakat yang hendak berbelanja ke pasar terpaksa parkir dengan jarak yang cukup jauh.
Seorang pedagang mengatakan, “Keadaan seperti ini sangat berdampak bagi pelaku usaha, karena semrawutnya parkir sering kali calon pembeli terkadang kesulitan untuk parkir disini akhirnya tak jadi berbelanja di toko kami. Belum lagi jika kegiatan bongkar muat barang, jujur sangat terganggu sekali” Ucap pedagang.
Tak hanya itu, para pelaku usaha dan penyuplai barang juga mengaku selalu di mintai retribusi harian dengan karcis dari Pemda. Konsekuensi dari pungutan itu mereka kerab menyampaikan aspirasinya terkait penataan parkir kendaraan pedagang, penyuplai barang maupun angkutan umum, namun telah beberapa kali kurang mendapat perhatian serius, selalu di lempar ke Dishub selaku pengelola parkir.
Ketika dijumpai untuk dimintai keterangan oleh situs berita ini beberapa petugas yang terlihat mengatur area parkir dilokasi pasar mengaku mereka hanya diberi tugas dengan area masing-masing dengan ketentuan setoran berbeda di tiap area. Setoran itu kemudian diberikan kepada seseorang dilingkungan kerja Dishub.
Mengenai area parkir dan pengaturan kendaraan yang sering menjadi keluhan pun mereka (petugas) sudah banyak mendengar namun tidak dapat berbuat apa-apa.
Dilokasi berbeda seorang pedagang pun mengutarakan keluhan, “Beberapa tahun ini, Kita disini seperti anak tiri,” keluh pedagang.
Menurutnya, Banjarsari ini bagian penting dari wilayah Kabupaten Ciamis, namun hanya diperhatikan ketika mendekati hari raya dan pilkada saja. Kalau dimomen itu sering terlihat ada perbaikan infrastruktur. Setelah itu beberapa fasilitas yang rusak diabaikan.
“Dulu sebelum menjadi Bupati, Pak Herdiat adalah salah satu sosok yang memperhatikan kami disini. Tapi kini setelah menjadi Bupati seharusnya dapat lebih berbuat banyak bagi kami selaku warganya,” Demikian pungkasnya. (bono/r/as)