oleh

Pelayanan Kantor Kecamatan Banjarsari Ditutup, Memicu Penumpukan Warga

-Daerah, Headline-489 Dilihat
Pelayanan Kantor Kecamatan Banjarsari Ditutup, Memicu Penumpukan Warga 1
Warga Banjarsari, Kabupaten Ciamis mengintip petugas Kantor Kecamatan Banjarsari yang tak kunjung berikan pelayanan. (dok)

CIAMIS, kabarSBI.com – Entah mengapa kantor pelayanan Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, ditutup pada jam tertentu di hari kerja tidak melayani urusan warga. Akibatnya banyak warga menunggu di halaman kantor tersebut hingga terjadi penumpukan mengarah pada kerumunan orang.

Pantauan situs berita ini di kantor kecamatan Banjarsari pada Selasa (15/6/2021) hingga pukul 13:25 WIB kedapatan warga berkumpul untuk mendapatkan pelayanan kependudukan dan pelayanan administrasi lainnya.

Bahkan beberapa dari warga yang datang di kecamatan Banjarsari melanggar protokol kesehatan seperti tidak menjaga jarak dan tidak memakai masker. Urusan warga yang mendesak membuat mereka berebut posisi di dekat pintu masuk kantor kecamatan berharap dapat pelayanan lebih dahulu.

“Saya sudah menunggu lebih dari 30 menit. Saya harap pelayanan cepat buka kembali karena beberapa pegawai terlihat dari balik pintu kaca kantor (Kecamatan Banjarsari) sudah ada dibalik meja,” ujar warga yang hendak mengurus kartu keluarga itu.

Ditempat yang sama, nampak seorang ibu yang datang ke kantor kecamatan begitu kesal karena lama menunggu, sang ibu ternyata hendak meminta tanda tangan guna keperluan mengurus Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM).

“Anak saya baru saja melahirkan, saya mau urus SKTM dan saya harus segera kembali ke rumah sakit dalam waktu cepat. Saya ingin cepat mendapat pelayanan tapi kantornya malah ditutup,” kata ibu yang baru memiliki cucu itu.

Pada kesempatan yang sama ketika pintu sudah dibuka kembali dan warga saling mendahului untuk masuk.

Pelayanan Kantor Kecamatan Banjarsari Ditutup, Memicu Penumpukan Warga 2
Camat Banjarsari Dede Iwa Saputra.

Padahal dalam ruangan kantor kecamatan Banjarsari tertampang pada sebuah banner berisi motto, visi dan misi pelayanan Kecamatan Banjarsari. Yaitu tulisan “CERDAS” yang merupakan singkatan dari Cepat, Ramah, Berdedikasi,dan Aspiratif.

“Mottonya saja cerdas padahal ngak cerdas dan tidak cepat melayani urusan masyarakat,” celetuk M.Abdul, salah seorang warga di kantor kecamatan Banjarsari, siang itu.

Lebih jauh, Abdul mengatakan ditengah Pandemi Covid-19 yang masih belum pergi dari Bumi Pertiwi, bahkan kini telah muncul temuan adanya varian Covid baru yang masuk, memicu kekhawatiran masyarakat.

“Pemerintah Pusat sampai Pemerintah Daerah tak kenal lelah secara serius giat melakukan upaya penanganan Covid-19, mulai dari adaptasi kebiasaan baru dengan menerapkan protokol kesehatan dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Kampanye secara virtual dan juga sering kita temui di sepanjang jalan banner-banner himbauan Covid 19 yang bertebaran,” ucap Abdul seraya menyindir kecamatan Banjarsari.

Menurutnya pemerintah daerah khususnya kecamatan Banjarsari jangan anggap sepele dengan protokol kesehatan seperti 5 M.

“Pemerintah Daerah jangan menganggap sepele Covid-19 dan terus mematuhi penerapan 5 M yaitu Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak, Menghindari Kerumunan. Ini di Kantor Kecamatan Banjarsari malah warga seperti disuruh menunggu dan berkumpul,” tanya dia.

Sementara itu, Camat Banjarsari Dedi Iwa Saputra hingga berita ini diturunkan tidak memberikan penjelasan apapun.

Padahal sudah dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp dan sambungan handphone. (bono/r/as)

Kabar Terbaru