PANGANDARAN, kabarSBI.com – Percepatan vaksinasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Pangandaran terkendala proses entry data ke Pemerintah Pusat. Hal ini disampaikan Wakil Bupati Pangandaran, Ujang Endin Indrawan.
“Data capaian vaksinasi real di lapangan jauh lebih besar ketimbang data sistem pendataan Pemerintah Pusat. Sehingga memunculkan kekhawatiran, Pemkab Pangandaran dianggap tidak mencapai target vaksinasi sehingga bisa naik ke level 3,” Ucap Ujang, seusai melakukan peninjauan vaksinasi di pasar Pangandaran, Jumat, (24/09/2021)
Ia menambahkan, “Target kita harusnya minggu depan 50 persen agar bisa bertahan di level 2. Kami optimistis bisa tercapai targetnya. Tapi ada kendala dalam input data. Antara data real di lapangan dengan data yang dikirim ke pusat ada selisih yang cukup besar,” Tambahnya
Ujang Endin menjelaskan saat ini pencapaian vaksinasi Kabupaten Pangandaran sudah mencapai 48 persen, namun data yang tercatat ke sistem baru sekitar 43 persen.
Adanya 18 ribu data warga yang sudah divaksinasi namun belum terdata di sistem pemerintah pusat itu disesalkan oleh Ujang Endin, karena untuk memvaksinasi 18 ribu warga itu bukan pekerjaan yang mudah.
“Ada selisih sekitar 5 persen atau sekitar 18 ribu data warga yang sudah divaksinasi tapi belum tercatat ke sistem,” Ungkap Ujang Endin.
Selain target total vaksinasi 50 persen, Pemerintah Kabupaten Pangandaran juga tengah mengejar target 60 persen vaksinasi kalangan Lansia. Kedua target ini menjadi syarat agar Pangandaran bisa bertahan di level 2.
Ia berharap pusat data vaksinasi bisa dibenahi agar proses input data menjadi lebih cepat dan lancar. “Tim input data kami juga terus berusaha agar masalah itu bisa dibenahi. Tujuannya agar masyarakat yang sudah mendapatkan vaksinasi bisa langsung terdata,” Harap Ujang Endin.
Sementara itu stok vaksinasi yang dimiliki Pangandaran pun belakangan mulai menipis. “Sempat menipis, tapi kemarin dapat bantuan dari Kodam III Siliwangi, dapat 10 ribu dosis. Cukup untuk dua hari, kemudian hari ini dapat lagi. Jadi walaupun menipis, stok masih ada,” pungkasnya.
(man/r/as)