Cegah Covid, Pasar Cempaka Putih Tingkatkan Protokol Kesehatan

Cegah Covid, Pasar Cempaka Putih Tingkatkan Protokol Kesehatan 1
Pengais rezeki Pasar Cempaka Putih, Jakarta Pusat menggunakan masker kesehatan. (dok)

JAKARTA, kabarSBI.com – Penanganan standar mencegahan melebarnya kasus postif Covid-19 di area Pasar Cempaka Putih, di  Jl. Jalan Letjen Suprapto, Kelurahan Cempaka Putih Barat, Jakarta Pusat berbagai upaya kesehatan telah dilakukan.

Pengelola Pasar Cempaka Putih dan para pedagang secara sadar dan bergotong-royong meningkatkan protokol kesehatan sesuai dengan standar pemerintah. Pedagang dan pengelola menyadari musibah yang melanda pasar cempaka putih dengan ditemukannya sekitar 40-an orang positif covid-19 melalui hasil tes usap PCR sekitar 13 Juli lalu, sangat berdampak pada perekonomian pasar tersebut.

“Kami bersama-sama dengan para pedagang mempunyai semangat yang sama untuk lebih meningkatkan protokol kesehatan hingga kembalipada masa normal. Kami semua prihatin atas sejumlah pedagang yang tersandung covid, tetapi kami harus bisa melalui ini,” kata Eko Purwanto, Kepala Pasar Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Rabu, 22/7/2020.

Upaya protokol kesehatan yang dilakukan, kata Eko, adalah dengan menstreriliasi seluruh kios, lost, ruang dan lorong pasar dengan penyempropotan disinfektan dua kali dalam sepekan. Bukan hanya itu upaya maksimal 3 M (Menjaga Jarak, Memakai Masker dan Mencuci tangan dengan sabun, red), juga dilakukan dan sudah menjadi kewajiban  bagi pedagang dan pengunjung.

Cegah Covid, Pasar Cempaka Putih Tingkatkan Protokol Kesehatan 2
Pengunjung dan penjual daging Pasar Cempaka Putih gunakan masker dan mereka mengaku aman terlebih adanya tirai pengaman. (dok)

“Memperbanyak tempat cuci tangan dengan sabun dan hand sanitizer, penggunaan masker, termasuk menjaga jarak sudah kami lakukan bahkan sebelum ditemukannya positif covid di pasar cempaka putih pada 13 Juli lalu.  kami terus tingkatkan protokol kesehatan terlebih adanya covid. Bahkan para pedagang kini lebih terbiasa  wajib penggunaan masker, hingga harus menggunakan tirai jarak aman seperti di los daging,” jelas Eko.

Lebih jauh, terang Eko, pedagang yang postif covid telah diisolasi mandiri 14 hari dan pihaknya terus memonitor perkembangan kesehatan para pedagangnya.  Tak cukup disitu, pihaknya juga bekerjasama dengan petugas terkait melakukan penyisiran hingga pada keluarga para pedagang yang ada di pasar cempaka putih.

“Kita telusuri sampai kerumah pedagang maupun keluarga pedagang yang positif covid, dan kami monitor perkembangannya. Alhamdulillah sudah proses pemulihan kita harapkan sembuh total sehingga pedagang bisa berjualan kembali,” jelas Eko.

Ia sangat berharap warga sekitar pasar cempaka putih maupun pengunjung lainnya  tidak membesar-besarkan covid ini apalagi bila mendapatkan informasi dari sumber yang kurang kompeten.

“Ini pasar rakyat yang harus terus dilestarikan, jangan sampai tutup. Karenanya kami berharap masyarakat tidak perlu kuatir yang berlebihan. Selama semua (pedagang dan pengunjung, red) saling menjaga kebersihan dan prosedur kesehatan covid-19 insyaallah tidak akan ada kasus virus yang baru,” harap pria yang memiliki total pedagang 900-an namun hanya 300-an pedagang yang produktif.

Senada dengan itu, Ibrahim, mewakili para pedagang los daging membenarkan usahanya di pasar cempaka putih sangat terpukul bahkan mengalami keterpurukan, terlebih bagi pedagang kelontong dan pakaian.

Meski begitu, kata Ibrahim, pihaknya bersama dengan pengelola pasar terus berupaya meningkatkan protocol kesehatan agar pengunjung terasa aman dan nyaman.

“Kami semua bergotong-royong dengan sesama pedagang mulai dari wajib masker, cucitangan, dan jaga jarak. Kami juga melakukan rutin penyemprotan disfektan setiap hari senin dan jumat. Kami ingin pasar ini kembali normal dan steril,” jelas Ibrahim.

Cegah Covid, Pasar Cempaka Putih Tingkatkan Protokol Kesehatan 3
Pengunjung Pasar Cempaka Putih mencucitangan dari fasilitas yang disiapkan pengelola pasar. Pengunjung sebelumnya juga di cek suhu oleh petugas. (dok)

Pria yang sudah berjualan daging puluhan tahun itu mengaku terpuruk dan omset penjualannya mengalami penurunan hingga 50 persen Hal itu terjadi, kata dia, sejak sejumlah pedagang pasar terkena positif covid.

“Saya baru kali ini yang namanya mengatar pesanan daging kerumah pelanggan. Sebelumnya saya tidak pernah lakukan, ya mau apalagi kami perlu pembeli.  Kami tidak ingin konsisi pasar ini terpuruk dengan waktu yang lama,” jelasnya.

“Kami juga berharap agar masyarakat tidak merespon informasi covid di pasar cempaka putih secara berlebih. Kami semua pedagang menyadari atas musibah yang kami alami dan kami ikut anjuran pemerintah untuk menjaga dan meningkatkan protocol kesehatan dengan maksimal,” jelasnya.

Sementara itu, Yusuf, pedagang Pasar Cempaka Putih lainnya lebih berharap agar citra pasar kembali normal kembali. Baginya upaya pengelola dan para pedagang pasar cempaka putih sudah cukup maksimal dalam mencegah penyebaran covid dengan memaksimalkan protocol kesehatan yang dianjurkan pemerintah.

“Kami ingin situasi pasar kembali normal, dan seharusnya kami sudah memasuki masa normal karena sudah lebih 14 hari. Kami tidak ingin ada pihak diluar pasar yang menyebarkan informasi berlebihan dan menakut-nakuti pengunjung padahal pengelola pasar dan pedagang yang berjualan disini sudah menerapkan protocol kesehatan seperti menggunakan masker, menyiapkan tempat cucitangan dan menjaga jarak aman. Ini penting agar masyarakat sekitar juga dapat mengetahui,” harapnya. (r/as)