
Alat berat sarana yang digunakan untuk melakukan galian Drainase di Banjarsari, Kabupaten Ciamis. (dok)
CIAMIS, kabarSBI.com – Proyek galian Drainase/trotoar di Jalan Raya Timur Banjarsari hingga alul alun Banjarsari, Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat dikeluhkan sejumlah pengguna jalan.
Pasalnya, tumpukan tanah dan lumpur galian tidak langsung di angkut oleh truk rekanan Dinas PUPRP Kabuapten Ciamis sehingga menghambat aktivitas warga. Selain itu, lumpur juga dapat mengancam keselamatan pengguna jalan.
“Pekerjaan galian itu sembarangan lumpur dan tanah galian didiamkan saja sampai berhari-hari dan tidak langsung diangkut. Saya tidak melihat ada yang dimasuki karung, harusnya lumpur dimasukan karung kalau tak langsung diangkut biar tidak menganggu,” kata Amir, 40, salah seorang pengendara motor yang melintas di depan alun alun Banjarsari, Minggu, 20/9/2020.
Lebih jauh, kata dia, jangan sampai ada warga dan pengguna jalan jatuh akibat lumpur yang berserakan ke jalan raya.
“Bagaimana kalau hujan turun pasti tanah dan lumpur lari kejalan, dan jalan pasti akan licin. Jangan sampai ada korban di pekerjaan galian itu,” harapnya.
Panatauan situs berita ini dilapangan tumpukan tanah dan lumpur nampak di sejumlah titik diJalan Raya Banjarsari. Tidak nampak pekerja galian yang mengangkut tanah dan lumpur tersebut. Sementara alat berat terus melakukan galian.
Selain dikeluhkan pengguna jalan, galian tersebut di keluhkan sejumlah pemilik toko yang terdampak berkurangnya pengunjung.
Pengerjaan proyek tersebut dikerjakan oleh CV Polos rekanan Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan ( DPUPRP ) Kabupaten Ciamis dengan anggaran sebesar Rp 717.525.000 yang bersumber dari APBD Ciamis ( DAU ) tahun anggaran 2020.
Ketika Wartawan situs berita ini mencoba mengkonformasi hal tersebut kepada rekanan selaku pelaksana kegiatan maupun pada pengawas dari Dinas PUPRP Kabupaten Ciamis tidak dapat ditemu dilapangan. (Bono/r/as)