JAWA BARAT, kabarSBI.com – Tidak ada Prajurit tua yang ada Prajurit mati itu semboyan di lingkungan kesatuan pada masanya.Kita harus bangga pada sosok putra kelahiran Purwokerto 56 Tahun yang lalu, beliau bapak Zaenul Arifin pangkat terakhir Sersan Mayor Marinir ( Serma/MAR) biasa di panggil ( mas Ndut) karena posturnya yang agak Gemoy. Pengalaman masa lalunya saat masih aktif di satuanya tidak di ragukan lagi beliau sudah pernah tugas tempur baik di Aceh maupun Timor Timur , bintang Jasa Pun sudah cukup banyak,dengan semangat yang berapi api menceritakan masa lalunya.
Dengan nada datar beliau selalu memberi motifasi dan semangat kepada rekan – rekannya,baik yang masih aktif maupun yang sama sama sudah purna,bahwa purna atau pensiun itu hanya profesinya saja sebagai TNI, akan tetapi jiwa sebagai Prajurit tetap tertanam dan terpatri dalam jiwa sampai akhir hayat.ucapnya kepada Jurnalis media Sahabat Bhayangkara Indonesia (SBI) kabarSBI. Com.
Masih kata Bapak Zaenul Arifin selagi pekerjaan itu baik dan Jelas Dokumen dan aturanya juga jelas saya jalankan, kenapa tidak!
Setiap ada tugas kawalan saya selalu berkoordinasi dengan pihak Kepolisian dan pihak terkait terutama Satuan Lalu Lintas | Satlantas untuk membantu mengurai kemacetan jalan yang di lintasi alat berat atau Cargo.
Jadi saya yakin bahwa rezeki semua datang dari Allah SWT kita harus bersyukur, saya juga Berterima kasih kepada Negara yang memberi gaji pensiun dalam setiap bulanya.
Selagi saya masih sehat dan mampu bila ada tawaran kawalan baik dari BUMN maupun Perusahaan Perusahaan besar lainya saya siap,kenapa tidak ! prinsip saya, Jangan malu dan Gengsi apapun Pekerjaanya yang penting halal dan alhamdulillah anak anak saya dua – duanya sudah S1 semua.
Dan sekarang saya aktif di Persatuan Purnawirawan Indonesia Raya ( PPIR ) cabang Purwokerto Pungkasnya kepada Jurnalis media Sahabat Bhayangkara Indonesia ( SBI) kabarSBI.com
(MF/red)
