oleh

Komisi VIII Dukung Langkah Kemenag Investigasi Madrasah dan Pesantren Cegah Kasus Pencabulan

Komisi VIII Dukung Langkah Kemenag Investigasi Madrasah dan Pesantren Cegah Kasus Pencabulan 1kabarSBI.com – Beberapa waktu lalu, masyarakat dihebohkan atas kasus pemerkosaan santriwati yang dilakukan gurunya, Herry Wirawan di pesantren Manarul Huda Antapani, Bandung. Menanggapi hal tersebut, Ketua Komisi VIII DPR RI Yandri Susanto mendukung langkah Kementerian Agama (Kemenag) yang akan melakukan investigasi kepada seluruh madrasah dan pesantren.

“Setuju dan kita akan mendukung langkah Kemenag yang akan lakukan investigasi kepada seluruh pesantren dan madrasah,” ujar Yandri dalam keterangan tertulis yang diterima Parlementaria, Rabu (15/12/2021). Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu menilai, investigasi secara menyeluruh memang dibutuhkan untuk mencegah kejadian serupa terulang.

Senada, Anggota Komisi VIII DPR RI Lisda Hendrajoni mengungkapkan, investigasi menjadi hal yang diperlukan sebagai bagian dari mitigasi kejahatan seksual di sekolah, khususnya di bawah naungan Kemenag. “Jadi ada mitigasi dan kita tahu lebih detail lagi untuk sekolah lain, karena kita takutnya ini kejadian yang baru terungkap yang ini, di tempat lain kita belum tahu. Kita berharap investigasi lebih lanjut sehingga tidak menjadi hal yang ditutup-tutupi,” terang Lisda.

Politisi Partai NasDem itu pun meminta para orangtua untuk lebih berhati-hati dalam memilih sekolah bagi para anak. “Orang tua juga harus bisa memberikan pendidikan dan keterbukaan, anak diajarkan terbuka pada orangtua sehingga kalau ada ancaman seperti itu anak tahu harus melapor ke mana,” sambung Lisda.

Sebelumnya, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyatakan pihaknya sedang melakukan investigasi ke semua lembaga pendidikan baik madrasah maupun pesantren. Dengan tegas, ia menyampaikan Kemenag akan melakukan mitigasi ke seluruh lembaga pendidikan madrasah dan pesantren. Sehingga, kasus seperti yang dialami 12 santri di Bandung tidak akan terulang kembali. “Kalau ada hal serupa kita akan lakukan mitigasi segera. Jadi jangan tunggu kejadian dulu baru bergerak. Semua lembaga pendidikan akan kami lakukan investigasi,” ujarnya. (hal/sf/red)

Kabar Terbaru