Kompolnas Minta Polri Sikapi Kasus Dugaan Penistaan Agama secara Bijaksana dan Berkeadilan

Kompolnas Minta Polri Sikapi Kasus Dugaan Penistaan Agama secara Bijaksana dan Berkeadilan 1JAKARTA,kabarSBI.com – Kemunculan video kartun atau animasi yang diposting dalam akun YouTube Buhammed and Basha-Prince of Helios menjadi perhatian publik beberapa hari belakangan ini. Akun yang memiliki 562 subscriber dan telah memposting 30 video tersebut diduga menghina Nabi Muhammad SAW.

Menyikapi hal itu, Bareskrim Polri turun tangan untuk melakukan pendalaman penyelidikan.  Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengungkapkan pihaknya masih mendalami dan melakukan pengecekan terkait dengan proses take down video yang meresahkan umat Islam itu.

“Nanti dicek dan didalami dulu oleh Siber Bareskrim Polri,” ujar Dedi di Jakarta, Selasa (21/12/2021).  Menanggapi persoalan kasus ini, Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) meminta Bareskrim Polri menyikapi secara bijaksana dan berkeadilan.

“Terkait penanganan Polri terhadap masalah hukum yang diduga ada unsur penghinaan kepada Nabi Muhammad, sebaiknya disikapi dengan penuh bijaksana, berkeadilan, dan dalam rangka membangun harmoni  keberagamaan di Indonesia,” tutur Anggota Kompolnas Mohammad Dawam, Rabu (22/12/2021).  Dawam menyarankan, penegakan hukum terus ditegakkan dengan sebaik-baiknya, mengikutsertakan pula pandangan para pihak yang memiliki kompetensi di bidang masalah terkait sekaligus memiliki sensitifitas terhadap agama dan pembangunan negara.

“Sebaiknya apa bila terjadi proses penegakan hukum terkait masalah sensitif keagamaan seperti hal di atas, ikut dimintakan pendapat hukum para pihak yang memiliki kompetensi di bidang masalah tersebut sekaligus memiliki sensitifitas terhadap agama dan pembangunan negara,” ujarnya.

Dawam menerangkan, Nabi Muhammad merupakan ikon pemimpin umat yang beragama Islam, sebagaimana ikon-ikon pemimpin umat beragama anutan masing-masing pemeluknya yang sama-sama mencitakan kedamaian, kasih sayang, toleransi, kemanusiaan, dan keadilan.

Menurut Dawam, masalah agama adalah masalah keyakinan yang bisa merefleksikan atas sikap dan perilaku seseorang. Untuk itulah pa pun agama seseorang yang mengacu pada risalah ajaran agama yang datang dari Tuhan dan para nabi, maka itu adalah orisinil ajaran agama yang universal. Oleh karenanya hal apa pun yang berhubungan dengan keagamaan merupakan hal yang sangat sensitif.

“Saya berharap agar Polri sebagai alat negara dalam bidang keamanan dalam negeri ini betul-betul menjaga keamanan umat beragama dalam menjalankan ibadahnya masing-masing sehingga tercipta suasana damai terutama pada saat menjelang hari raya besar agama terlebih di era media sosial yang menghiasi jagat maya saat ini. Mari agar kita semua terlibat ikut menjaga harmonisasi keagamaan di Indonesia,” ucapnya.  Dawam menuturkan, sebagai bangsa yang beradab perlu sekali untuk saling menghargai antar umat beragama dalam rangka memperkokoh peradaban agama.

Maka dari itu seyogyanya perilaku, sikap, dan pembahasan sensitif termasuk pembuatan kartun nabi sebagaimana peristiwa yang sedang didalami Polri ini perlu disikapi dengan sangat bijaksana.  Dawam mengajak umat beragama di Indonesia untuk menjaga keharmonisan dengan sikap tidak perlu saling menyinggung, terlebih menjelang hari-hari yang dimuliakan oleh umat beragama, semisal Hari Natal, Hari Raya Idul Fitri, dan lain-lain.

“Mari kita sama sama rawat dan jaga Indonesia ini dengan tumbuh berkembangnya agama-agama didalamnya yang bisa hidup sinergi dan harmoni menuju tatanan nilai dan pemajuan pembangunan SDM Indonesia,” pesannya.(red)