kabarSBI.com – Juru Bicara Pemerintah untuk Vaksinasi COVID-19 Siti Nadia Tarmidzi menyampaikan, hingga Senin (01/02/2021) lebih dari 500 ribu sumber daya manusia (SDM) Kesehatan telah memperoleh vaksinasi COVID-19.
Hal ini diungkapkan Nadia dalam keterangan pers menyambut kedatangan vaksin COVID-19 tahap keempat, di Bandar Udara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (02/02/2021). “Kita telah berhasil melakukan vaksinasi bagi lebih dari 500 ribu tenaga kesehatan di Indonesia.
Angka tersebut menunjukkan antusiasme yang luar biasa dari tenaga kesehatan untuk mendukung program vaksinasi yang sekaligus juga menunjukkan optimisme mereka terhadap keamanan dan manfaat vaksin dalam memberikan perlindungan terhadap diri mereka dari COVID-19,” ujarnya.
Berdasarkan data yang dilansir pada laman kemkes.go.id, hingga Senin (01/02/2021), jumlah SDM Kesehatan yang sudah divaksinasi COVID-19 tahap pertama adalah 539.532 orang dari sasaran 1.531.072 orang. Dari jumlah sasaran tersebut hampir seluruhnya telah melakukan registrasi ulang atau 1.501.491 orang.
Melihat jumlah tenaga kesehatan yang sudah divaksin dan pengalaman Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam melakukan imunisasi, Nadia optimistis dapat menyelesaikan target vaksinasi pada sekitar 1,5 juta SDM Kesehatan di akhir Februari. Pada tahapan II, imbuhnya, akan dilakukan vaksinasi terhadap petugas pelayanan publik dengan target sekitar 17,4 juta jiwa.
“10 juta dosis yang kita terima hari ini rencananya akan digunakan untuk melakukan vaksinasi tahap kedua bagi petugas pelayanan publik.
Memberikan perlindungan bagi 17,4 (juta) petugas pelayanan publik yang juga bekerja di daerah yang terpapar COVID-19,” ujarnya. Nadia pun menyambut baik kedatangan 10 juta dosis bahan baku vaksin COVID-19 ditambah 1 juta overfill dalam bentuk setengah jadi ini.
“Kedatangan vaksin ini merupakan berita baik untuk kita semua dan wajib kita syukuri, karena hal ini memberikan jaminan kepada kita untuk tetap menjalankan program vaksinasi yang sangat penting untuk membawa kita keluar dari pandemi COVID-19.” ungkapnya.
Diterangkan Nadia, vaksinasi yang dilakukan Pemerintah, yang dimulai dengan 1,5 juta tenaga kesehatan, dilanjutkan dengan 17,4 petugas pelayanan publik, hingga mencapai 181,5 juta penduduk Indonesia ini, merupakan upaya untuk membentuk kekebalan kelompok atau herd immunity.
Diharapkan nanti setelah terbentuk kekebalan kelompok, anggota masyarakat yang tidak bisa menerima vaksin COVID-19 karena keterbatasan kondisi kesehatan yang dimiliki dapat ikut terlindungi. “Vaksinasi sangat penting dan memiliki manfaat yang jauh lebih besar dibandingkan risikonya.
Berdasarkan laporan dari Komisi Nasional, kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) hingga saat ini semua reaksi masih bersifat ringan dan tidak ada yang serius,” imbuhnya.
Sejalan dengan pelaksanaan program vaksinasi, Nadia juga kembali mengingatkan kepada masyarakat agar tetap disiplin ketat dalam menerapkan protokol kesehatan 3M (memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, mencuci tangan) serta membatasi mobilitas.
“Kami terus mengimbau seluruh masyarakat untuk tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan, baik yang sudah maupun yang belum divaksinasi,” pungkasnya.(pri/red)