kabarSBI.com – Presiden peringati Hari Anti Korupsi Dunia dan mengajak membudayakan anti korupsi dan menumbuhkan rasa malu menikmati hasil korupsi, merupakan hulu yang penting dalam pencegahan tindak pidana korupsi. Pendidikan anti korupsi harus diperluas untuk melahirkan generasi masa depan yang anti korupsi.(Jakarta, 16 Desember 2020).
Tetapi, membangun sistem yang menutup peluang terjadinya tindak pidana korupsi juga merupakan kunci utama.
Semua lembaga pemerintahan harus terus meningkatkan transparansi, meningkatkan akuntabilitas, melakukan penyederhanaan proses kerja dan proses pelayanan kepada masyarakat untuk meminimalisir peluang korupsi, sekaligus meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.
Upaya pemerintah untuk melakukan reformasi di sektor perizinan dan sektor layanan publik, merupakan upaya penting untuk memperkecil peluang terjadinya korupsi.
Sektor-sektor yang berkaitan langsung dengan kepentingan rakyat banyak, sektor-sektor yang mempengaruhi ekosistem berusaha, terutama pada UMKM, menjadi perhatian utama pemerintah. Pemerintah berusaha keras untuk melakukan reformasi struktural secara besar-besaran.
Regulasi yang tumpang tindih dan prosedur yang rumit, terus akan kita pangkas. Mekanisme dan prosedur birokrasi yang rumit kita sederhanakan, yang kemudian didukung dengan penggunaan teknologi digital, seperti e-budgeting, e-procurement, e-audit, dan aplikasi-aplikasi lainnya.
Pembenahan sistem yang sedang kita lakukan pasti memerlukan dukungan pengawasan yang efektif, baik yang dilakukan oleh pengawas internal di institusi pemerintah, pengawas eksternal yang melibatkan beberapa lembaga di luar pemerintah, dan juga dengan mengundang partisipasi publik untuk mengawasi kerja aparat pemerintah.
Profesionalitas aparat penegak hukum mempunyai posisi yang sangat sentral dalam penindakan dan juga pencegahan.
Namun, orientasi dan mindset dalam pengawasan dan penegakan hukum harus diarahkan untuk perbaikan tata kelola dan pencegahan korupsi. Kinerja penegakan bukan diukur dari seberapa banyak kasus yang ditemukan, tetapi pada bagaimana mencegah secara berkelanjutan agar tindak pidana korupsi itu tidak sampai terjadi lagi.
Upaya pemberantasan korupsi membutuhkan kegigihan dan konsistensi yang luar biasa. Butuh orkestrasi kebersamaan yang luar biasa untuk mencegahnya, butuh inovasi dan kerja sistematis untuk menutup peluang bagi terjadinya korupsi. Dan, perlu tindakan yang adil dan konsisten untuk menindak para pelaku pidana korupsi.
“Saya berharap dengan langkah-langkah yang sistematis, yang sistemik dari hulu sampai hilir, kita bisa lebih efektif memberantas korupsi, lebih efektif memberantas kemiskinan dan mengurangi pengangguran, dan menjadikan Indonesia negara maju yang kita cita-citakan” imbuhnya. Meskipun listrik di KPK padam, tapi pemberantasan korupsi tidak boleh padam. ucap presiden.(priyanto/hat)