Polres Kuningan Berhasil Ungkap Pembunuh Kasromi

Kriminal1164 Dilihat
Polres Kuningan Berhasil Ungkap Pembunuh Kasromi 1
Prosesi pengangkatan jenazah Kasromi mendapat perhatian warga Kuningan. (sc/ist)

KUNINGAN, kabarSBI.com – Polres Kuningan, Jawa Barat telah berhasil mengungkap kasus “pembunuhan” di area persawahan, Desa Sindangjawa, Kecamatan Cibingbin, Kabupaten Kuningan.

Peristiwa pembunuhan yang terjadi pada Jumat siang (11/10/2019) telah menghilangkan korban jiwa atas nama Kasromi, 63, warga Dusun 1 Desa Sindangjawa, Kecamatan Cibingbin, Kuningan dan membuat heboh warga kampung setempat dan sekitarnya.

Pasalnya, jeda sekitar 11 hari kejadian naas bagi keluarga Kasromi, Polres Kuningan melakukan pengangkatan jenazah Kasromi setelah mendapat laporan dan izin dari pihak keluarga almarhum Kasromi.

Pengangkatan jenasah oleh tim forensik RS Bhayangkara Losarang, Indramayu, disaksikan petugas dan Kasat Reskrim Polres Kuningan AKP Reza Pahlevi. Tentu saja kejadian langka hal pengangkatan mayat dari kubur itu mendapat perhatian masyarakat luas di kuningan.

Berdasarkan informasi yang diperoleh situs ini, pelaku inisal K warga desa Cipondok, kecamatan Cibingbin ditanggap polisi di tengah hutan. Pelaku dikabarkan sejak peristiwa (Jumat, 11/10/2019) itu sudah tidak ada di rumahnya dan memilih berada ditengah hutan.

Beruntung berkat kinerja polisi resort dan sektor setempat pelaku berhasil diringkus untuk diminta keterangan dan harus bertanggungjawab atas perbuatan yang berakibat hilangnya nyawa orang lain.

Kapolres Kuningan AKBP Iman Setiawan mengatakan pihaknya telah mengamankan seorang tersangka pelaku pembunuhan Kasromi, Pelaku itu adalah KS (61).

“Pelaku sudah kami amankan dan mengakui pembunuh Kasromi. Namun demikian kami belum bisa memberikan keterangan lebih banyak terkait pelaku maupun motifnya karena masih dalam pemeriksaan petugas,” kata Kapolres seperti dikutip media, Senin, 28/10/2019.

Meski begitu Polres Kuningan belum dapat memberikan banyak informasi terkait pembunuhan karena belum adanya laporan resmi tim forensik RS Bhayangkara Losarang, Indramayu. Disis lain, pelaku kini di amankan Polres Kuningan dan dikenakan pasal 351 ayat 3 Jo pasal 338.

Sementara itu, keluarga Alm Kasromi mengaku lega dengan diungkapnya pelaku pembunuhan. Keluarga berharap pelaku dapat di hukum secara maksimal atas perbuatanya.

Sebelumnya, Ny. Erah, 71, istri dari alm Kasromi, warga Dusun I RT 04/02 Desa Sindangjawa, Kecamatan Cibingbin, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat sangat mengharapakan agar Polsek Cibingbin, maupun Polres Kuningan dapat mengusut tewasnya Kasromi.

Pasalnya, Kasromi, ditemukan warga tewas di area persawahan dengan kondisi mengenaskan, pada hari Jumat siang (11/10/2019), kematian Kasromi diduga akibat dibantai orang.

Polres Kuningan Berhasil Ungkap Pembunuh Kasromi 2
Istri alm Kasromi (dua dari kanan) saat menunjukan lokasi mayat suaminya di parit persawahan desa sindangjawa, Kuningan. (dok)

Menurut Erah, saat diminta penjelasnya oleh kabarSBI.com, Sabtu (18/10/2019), ia dengan wajah sedih, dengan logat sunda, menceritakan peristiwa kelam yang merenggut nyawa suaminya.

Jumat pagi itu Erah dan Kasromi seperti biasa pergi kesawah untuk melakukan aktivitas sebagai petani. Sekitar Pukul 9.30 WIB suaminya pergi ke saung sekitar area persawahan yang jaraknya sekitar 60 meter, untuk mengambil linggis, untuk menggali.

Setelah ditunggu beberapa waktu Kasromi tak kunjung tiba, Erah bergegas mencari disekitar kebun dan sawah namun tak ditemukan, Erah cemas. Sekitar pukul 01.30 WIB seorang warga, pengangon bebek menemukan sosok Kasromi di parit (aliran air) sawah dalam keadaan sudah tak bernyawa.

Pengangon bebek itu berteriak-teriak dan memberitahu Ny Erah. Saat dihampiri Erah, sosok mayat yang terbujur sudah kaku itu adalah suaminya, ia pun menjerit dan menangis.

Erah mengungkapkan kondisi suaminya saat ditemukan itu sudah tidak bernyawa, dengan luka dibagian kanan wajah hingga kepala bagian belakang. Selain itu Erah melihat darah yang keluar dari mulut, hidung, dan telinga.

Ibu Sembilan anak itu mengungkapkan bahwa suaminya tidak mempunyai riwayat penyakit berat sehingga menduga-duga bahwa suaminya tewas akibat dianiaya orang.

Ia menambahkan beberapa hari setelah kematian suaminya, seorang tetangga bercerita saat kejadian melihat seorang laki-laki berlari dengan baju kotor (berlumur lumpur). Ada pula tetangga lainnya bercerita saat kejadian melihat seorang lelaki yang berlari namun tak menjawab saat ditanya.

Ia juga mengungkapkan bahwa suaminya tidak pernah mempunyai musuh kecuali seseorang tetangga desa yang pernah cekcok masalah pohon pisang di galangan sawah dan masalah perairan sawah, sekitar 10 hari sebelum kejadian. (anjar/r/as)