oleh

Presidensi G20 Indonesia Peroleh Dukungan Pada Agenda Diskusi Bilateral Terkait Keuangan Berkelanjutan dan Ketahanan Pangan

-Nasional, Sosial-412 Dilihat

Presidensi G20 Indonesia Peroleh Dukungan Pada Agenda Diskusi Bilateral Terkait Keuangan Berkelanjutan dan Ketahanan Pangan 1kabarSBI.com – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengadakan agenda diskusi dalam pertemuan bilateral membahas isu-isu strategis seperti krisis pangan akibat kondisi geopolitik, ketersediaan vaksinasi COVID-19, penerapan Energy Transition Mechanism (ETM) mendukung keuangan berkelanjutan, penguatan ekonomi Kawasan Asia, penguatan sumber daya manusia, serta Presidensi G20 Indonesia.

Pada agenda diskusi tersebut, Menkeu Sri Mulyani berkesempatan untuk berdiskusi dengan tiga Menteri Keuangan anggota G20, yaitu Menteri Keuangan India, Ms. Nirmala Sitharaman, Treasurer Australia Mr, Jim Chalmers, dan UK Chancellor Mr. Nadhim Zahawi. Pada saat yang sama, Menkeu juga berkesempatan bertemu dengan Mr. Masatsugu Asakawa, Presiden Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB).

Dalam pembahasannya, isu terkait krisis pangan, efek spillover dari perang, serta akses dan ketersediaan vaksin menjadi agenda diskusi utama pada pertemuan tersebut. UK Chancellor, Mr. Zahawi menilai, perlu adanya tangible solution untuk semua lapisan masyarakat dan pelaku bisnis yang saat ini terancam dampak inflasi tinggi, serta kenaikan harga pangan dan energi. Ia juga menggarisbawahi pentingnya menjaga perdagangan bebas dan menghindari pelarangan ekspor, serta perlunya dukungan penuh  terhadap bank capital adequacy framework untuk membantu negara-negara least developed countries.

Menanggapi hal itu, Menkeu menyampaikan inisiasi Indonesia untuk berdiskusi tentang isu ketahanan pangan melalui seminar Food Insecurity pada FMCBG ketiga 2022, yaitu diskusi untuk kerjasama yang lebih konkret khususnya untuk ketersediaan dan harga pangan.

Lebih lanjut, Menkeu mengapresiasi peran penting UK dalam berbagai isu strategis. Menkeu juga sepakat bahwa diperlukan peran dari G20 khususnya melalui Jalur Keuangan atau Finance Track untuk tetap aktif berdiskusi dan mengupayakan solusi yang nyata, serta pentingnya menjaga akses dan ketersediaan vaksinasi COVID-19 mengingat pandemi belum sepenuhnya teratasi.

“G20 tetap akan menjadi forum ekonomi premier seperti halnya di tahun 2008 dalam merespon krisis ekonomi baik sekarang maupun di masa mendatang”, tegas Menkeu dalam keterangannya di Nusa Dua Bali, Kamis (14/07)

Di sisi lain, Menkeu menekankan peran penting  Asian Development Bank (ADB) dalam menyukseskan agenda Sustainable Finance, khususnya terkait Energy Transition Mechanism untuk membantu negara-negara berkembang dalam melakukan peralihan sumber daya energi menjadi lebih berkelanjutan dan terjangkau. Menkeu juga berharap, agar ADB sebagai bank pembangunan multilateral di kawasan dapat membantu negara-negara di Asia yang paling terdampak dalam era pandemi ini.

Menjawab hal itu, Mr. Asakawa menyampaikan komitmennya untuk terus mendukung presidensi Indonesia. Saat ini ADB sedang berfokus pada peningkatan SDM, competitiveness index, dan mobilisasi sumber daya domestik (Domestic Resources Mobilization/DRM. Senada dengan itu, Treasurer Chalmers juga menyampaikan bahwa Australia memiliki prioritas untuk menjalin hubungan bilateral pada sektor pendidikan dengan Indonesia. (feb/hpy/red)

Kabar Terbaru