
Kegiatan ini didesain untuk memberikan reinforcement psikologis mengatasi Fatigue Seafarer, manajemen stres, dan menangani kondisi ICE sehingga setiap prajurit senantiasa memiliki moril dan kesiapsiagaan tinggi dalam menuntaskan misi yang diemban.

Pada tahap sea phase, dilaksanakan pemberian materi lanjutan di beberapa kompartemen kapal dilanjutkan field psychology yang dikemas dalam permainan gambar dan komunikata, serta menyusun profil bentuk diorama menggunakan peralatan di kapal perang. Hal ini dinilai mampu mempertajam kolaborasi, daya ingat, logika verbal, dan pengambilan keputusan.
Setiap prajurit dilatih agar mampu melihat setiap problem penugasan, memahaminya dengan baik dan mengkomunikasikannya secara efektif untuk dapat mengatasi problem penugasan. Manisfestasi perilaku yang dihasilkan berupa ketahanan kerja, kerja sama dan komunikasi yang baik sekalipun di bawah tekanan, serta stabilitas emosi.
“Pekan psikologi keangkatanlautan kali ini didesain untuk menyiapkan prajurit jelang end mission dan lintas laut kembali ke tanah air. Keberhasilan metode ini selain berkontribusi dalam menjaga moril dan kesiapan prajurit untuk menjawab tantangan tugas, juga akan menjadi sumbangsih TNI Angkatan Laut bagi pengembangan ilmu pengetahuan bidang psikologi,” jelas Dansatgas MTF TNI Konga XXVIII-N/UNIFIL, Letkol Laut(P) John David Nalasakti Sondakh.
(Puspen TNI/red)
#tni prima
#profesional
#responsif
#integratif
#modern
#adaptif