JAKARTA, kabarSBI.com – Umumnya limbah rumah tangga/sampah danau cincin yang sempat dikeluhkan warga, berhasil dibersihkan petugas Unit Penanganan Kebersihan (UPK) Badan Air Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Sejumlah petugas badan air respon cepat mengatasi sampah danau khususnya sisi utara dengan cara konvensional. Hasilnya sampah danau dibawa ke penampungan sementara Sentiong yang anantinya akan dibawa ke penampungan sampah akhir Bantar gebang.
Pengawas UPK Badan Air Tanjung Priok, Seno Rivaldi, mengatakan penanganan kebersihan badan air danau cincin Papanggo rutin dilakukan.
Pihaknya mengaku sebanyak delapan petugas, satu alat berat pengangkut sampah dari air kedarat disiagakan untuk menjaga kebersihan danau tersebut.
“Tidak benar bila disebut kinerja petugas danau cincin tidak konsisten. Kami secara rutin mengangkut sampah danau cincin, waktunya pagi hari, siang hingga menjelang sore. Masing-masing dua orang sisi selatan, utara, timur dan barat,” jelas Seno Rivaldi, Kamis, 23/2/2023.
Adapun sampah danau yang sempat di posting warga di media sosial atau saluran resmi pengaduan Pemprov DKI Jakarta, itu diyakini berasal dari saluran penghubung.
“Ada delapan saluran penghubung yang masuk ke danau cincin. Selain itu dari pengerukan lumpur yang saat ini sedang dilakukan Dinas SDA juga menimbulkan sampah dalam air timbul kepermukaan,” jelas Seno.
Terkait saluran penghubung danau cincin yang dianggap sumber sampah rumah tangga masuk ke danau, Seno membenarkan itu. Ia mengungkapkan penyebabnya bahwa kini tidak ada lagi sekatan yang sebelumnya pernah terpasang.
“Sekatan itu sangat berfungsi mencegah sampah rumah tangga masuk ke danau cincin. Sekarang ini sekatannya hilang, kemungkinan dicuri oknum untuk diambil besinya. Kami sendiri telah mengamankan karena kuatir hilang lagi,” ungkapnya.
Lebih jauh, Pria yang membawahi 173 petugas badan air dan 30 orang petugas operator saringan pintu air itu megklaim memiliki 93 titik lokasi dalam pengawasan wilayah tugasnya di UPK Badan Air Tanjung Priok.
Selain danau cincin, danau Sunter Selatan 1 dan 2 tak luput dari pengawan. Selain itu sejumlah kali kali yang diawasi antaranya kali sentiong, kali tirem, kali lagoa jalan Jl. bugis lagoa buntu, dan lagoa kanal termasuk saluran penghubung.
“Rata-rata dalam keadaan normal sampah badan air perhari dapat diangkut mencapai 24 – 36 kubik. Jumlah itu akan lebih banyak bila di musim hujan,” terang Seno.
Untuk menunjang pekerja lapangan, kata dia, diperlukan armada yang siap siaga beroperasi.
“Armada yang kami memiliki 2 typeer, 1 carri, 1 germor. Bila volume sampah banyak dan armada kurang kami minta bantuan wilayah lain sperti Pademangan,” pungkasnya.
Pada kesempatan itu Seno menghimbau warga Tanjung Priok agar tidak sembarangan membuang sampah dan dapat menjaga lingkungan.
“Kami berharap warga dapat berprilaku disiplin dengan tidak membuang sampah sembarangan. Warga kami himbau tidak membuang sampah di saluran, kali, waduk, dan danau untuk kebaikan bersama,” harapnya. (r/as)