Siswa SMK Mutiara Tidak Bisa Ikut Ujian Karena SPP, Wali Kota Jakut Respon Beri Bantuan Pendidikan

Siswa SMK Mutiara Tidak Bisa Ikut Ujian Karena SPP, Wali Kota Jakut Respon Beri Bantuan Pendidikan 1
Suasana lingkungan sekolah SMK Mutiara 1 Tanjung Priok, Jakarta Utara. (dok)

JAKARTA, kabarSBI.com – Orang tua siswa kelas 10 SMK Mutiara mengadukan hal anaknya yang tidak dapat ikut ujian akhir semester di SMK Mutiara 1, Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

“Anak saya tidak dapat ikut ujian karena belum bisa bayar SPP selama dua bulan dan biaya lainnya total Rp satu juta-an. Saya coba cicil Rp 200 ribu tapi admin dari pihak sekolah menolaknya. Karena itu anak saya tidak bisa ikut ujian,” ujar Haryanto, orang tua siswa.

Ia mengaku saat ini bekerja serabutan sehingga kesulitan untuk memenuhi kewajiban anak di sekolah swasta.

“Saya berharap anak saya dapat mengikuti ujian meski masih kurang bayar SPP,” harap Otong sapaan Haryanto.

Terkait itu, Kepala Sekolah SMK Mutiara 1 Jakarta, Dewi Amelia, dikonfirmasi media ini menegaskan tidak ada anak SMK yang tidak ikut ujian semester.

“Benar nama anak tersebut anak didik kami, dia kelas 10 SMK atau kelas 1 SMK sini. Tidak ada yang tidak ikut ujian. Hanya saja karena orang tua mereka masih ada tunggakan SPP, kami akan jadwalkan pada ujian susulan,” tandas Dewi, Rabu, 11/12/2024.

Dia menjelaskan sebagai sekolah dengan jumlah siswa 45 orang dari kelas 10, 11, dan 12 hal SPP sangat mempengaruhi operasional sekolah, seperti bayar guru dan lainnya.

“Jumlah siswa SMK kami tidak banyak hanya 45 orang dari 3 kelas (10,11,dan 12). Kami terima BOS (Biaya Operasional Sekolah, red) tapi tidak mencukupi,” jelasnya didampingi Maryam guru/bendahara sekolah.

Lebih jauh, kata dia terkait keluhan orang tua itu pihak sekolahnya sudah didatangi orang Dinas, dan dianggap sudah tidak ada masalah.

“Barusan saja kami didatangi orang Dinas dan sudah clear (tidak ada masalah. Kami sudah jelaskan kondisi sekolah pada pengawas dinas,” ungkap Dewi.

Siswa SMK Mutiara Tidak Bisa Ikut Ujian Karena SPP, Wali Kota Jakut Respon Beri Bantuan Pendidikan 2
Kepsek SMK Mutiara 1 Dewi Amelia (dua dari kanan) dan Seksi Kesra Kelurahan. kebon Bawang (kiri) bersama petugas Bazis kantor walikota dan sejumlah guru sehubungan penyaluran bantuan pendidikan. (dok)

Dapat Bantuan

Dilain pihak, Wali kota Jakarta Utara Ali Maulana Haki mendapati keluhan warga dalam hal pendidikan mengambil langkah cepat dengan memberikan bantuan pendidikan melalui Bazis.

Disampaikan, Ali, pada media ini, penyaluran bantuan biaya pendidikan, melalui jajaran pemerintah kelurahan Kebon Bawang dan Bazis.

Dalam pesanya, Wali Kota Ali, menyampaikan: penyaluran bantuanbiaya pendidikan bersama Kasie Kesra Keluranan Kebon bawang di SMK Mutiara 1 Jakarta. Nama Muhammad JasmanAlamat: Jl. Mantang Blok M gang1/35 RT. 12/07 Kel. Lagoa Kec. Koja.

Ket pihak sekolah:muhammad Jasman Bukan tidak Bisa melaksanakan Ujian akan tetapi telah di jadwalkan oleh pihak sekolah di Gelombang kedua,

bukan hanya M. Jasman yang belum bisa ujian tapi masih ada 10 siswa yang siswa yang dijadwalkan di gelombang kedua.

Tunggakan (wali murid/orang tua. Siswa, red) Muhammad Jasman sebesar Rp. 3.150.000,-

Demikian pesan WhatsApp yang disampaikan Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim pada redaksi kabarSBI.com, Rabu siang, 11/12/2024.

Sementara itu, Yulia, Kasi Kesra Kelurahan Kebon Bawang membenarkan adanya bantuan pendidikan dari Walikota melalui Bazis.

“Ya benar saya tadi ke sekolah SMK Mutiara 1, itu di RW 03 Kebon Bawang, atas perintah Pak Lurah kelokasi sekolah. saya bersama Bazis walikota ke sekolah,” ujar Yulia.

“Saya mendampingi bazIs untuk menyalurkan bantuan pendidikan. Bantuan berupa apa, silakan hubungi kepala sekolahnya lagi saja,” jelasnya.

(min/jut/r/as)