oleh

Tekankan Upaya Preventif, Presiden Jokowi Ingatkan Aparat Hati-Hati Tangani Peristiwa Sekecil Apapun

Tekankan Upaya Preventif, Presiden Jokowi Ingatkan Aparat Hati-Hati Tangani Peristiwa Sekecil Apapun 1
Tekankan Upaya Preventif, Presiden Jokowi Ingatkan Aparat Hati-Hati Tangani Peristiwa Sekecil Apapun

kabarSBI.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan, bahwa  interaksi komunikasi, interaksi sosial antar manusia, antar orang sekarang ini begitu sangat mudahnya, lewat WA, lewat SMS, begitu sangat gampangnya. Banyak sekali terjadi perubahan-perubahan perilaku manusia karena perubahan interaksi sosial dan berkomunikasi.

Untuk itu, Presiden meminta jajaran aparatur pemerintah, khususnya TNI dan Polri, agar dalam menangani setiap peristiwa sekecil apapun jangan menggampangkan karena dunia sekarang, negara-negara penuh dengan discontent, ketidakpuasan.

Ia menunjuk contoh di Hongkong ini sudah lebih dari 5 bulan demo setiap hari, 5 hari, sehingga negara itu menuju ke sebuah resesi, dari yang sebelumnya ekonominya sangat bagus, karena urusan ekstradisi kasus-kasus hukum untuk bisa ditarik ke China daratan. Mereka tidak mau akhirnya demo. Di Chili juga sama, urusan kenaikan tarif transport yang hanya 4 persen menjadi gelombang demo sehingga efek yang seharusnya dilaksanakan bulan ini di sana dibatalkan.

“Hati-hati discontent seperti ini,” kata Presiden Jokowi saat memberikan sambutan pada Rapat Koordinasi Nasional Indonesia Maju (Rakornas) Pemerintah Pusat dan Forkopimda 2019, di Sentul International Convention Center (SICC), Sentul City, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (13/11) pagi.

Presiden juga menunjuk contoh di Bolivia karena sengketa pemilu yang tidak ditangani secara preventif dengan baik akhirnya Presiden Evo Morales mundur, dan contoh-contoh discontent di negara-negara yang lain yang sekarang ini mulai banyak muncul.

“Hati-hati menangani hal yang kecil, yang kalau kita tidak sensitif bisa melebar kemana-mana,” tutur Presiden Jokowi.

Oleh sebab itu, menurut Presiden, penting sekali hubungan harmonis Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di daerah itu. Ia menegaskan, komunikasi Gubernur dengan Kapolda, Gubernur dengan Pangdam, Gubernur dengan Kajati, Gubernur dengan Kepala Pengadilan Tinggi, penting sekali untuk dijalin, ada masalah dibicarakan.

Hubungan harmonis seperti itu diyakini Pesiden Jokowi akan sangat mempengaruhi tensi yang ada di daerah. “Kalau ada salah satu dari yang tadi saya sebut, tidak rukun, satu saja akan menjadi masalah besar dalam menangani setiap problem-problem yang ada di daerah,” kata Presiden seraya menambahkan, hal yang sama juga untuk Bupati, Walikota hubungannya juga harus baik dengan Danrem, Dandim, Kapolres, Kejari, Ketua Pengadilan di Kabupaten dan Kota, penting sekali juga dilakukan.

Preventif Dulu

Presiden juga menitipkan, agar kalau ada persoalan hukum dan itu sudah kelihatan di awal-awal, hendaknya dilakukan upaya preventif dulu, diingatkan dulu, jangan ditunggu kemudian peristiwa terjadi baru.

Presiden Jokowi juga mengaku sudah menyampaikan baik kepada Panglima TNI, kepada Kapolri, kepada Jaksa Agung, hal yang sama. Agar kalau kalau jelas-jelas sudah keliru sejak awal, diingatkan dong, Gubernur ini keliru, dibenarkan.

“Jangan ditunggu ngerti keliru ditunggu sampai terus, dikerjakan baru setelah rampung baru ditebas. Endak bisa seperti ini, harus kita akhiri seperti ini. Jangan sampai ini kejadian, baik itu di Kejari, baik itu di Kejati, baik itu di Polres yang menyangkut hukum, baik itu di Polda yang menyangkut masalah ini,” tutur Presiden Jokowi. (as/hat)

Kabar Terbaru