LAMPUNG TENGAH, kabarSBI.com – Munculnya pertambangan pasir di kawasan kampung Rejosari, Kecamatan Seputih Mataram, Kabupaten Lampung Tengah Provinsi Lampung disyukuri warga sekitar, 3 Agustus 2024.
Ternyata tak sedikit warga yang menganggur harus mencari nafkah ke luar kampung. Dengan dibukanya tambang pasir ini, warga kampung Rejosari dan sekitarnya mendapatkan pekerjaan dan penghasilan untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup keluarga mereka.
“Alhamdulillah, kita bersyukur dengan adanya tambang pasir ini, kita bisa dapat pekerjaan dan penghasilan baru. Sebelum adanya tambang banyak masyarakat yang harus kerja diluar daerah untuk menyambung hidup, mas” Ujar Yanto saat dijumpai di areal tambang.
Dalam kurun waktu enam bulan, ia bekerja di tambang pasir ini bisa mencukupi kebutuhan sehari-harinya. Dalam sehari, selama delapan jam waktu bekerja ia mengaku bisa mendapatkan hingga Rp.100.000 bahkan lebih.
Sementara itu, Kepala Kampung Rejosari Harsono mengatakan jika keberadaan tambang pasir ini sedikit banyaknya bisa meningkatkan taraf perekonomian warga di kampungnya.
“Ya, tambang ini cukup membantu warga, khususnya warga yang mengandalkan penghasilannya dari pertanian. Tadinya banyak pengganguran jika di musim kemarau dan baru bisa bertani di musim penghujan. Juga dapat membantu warga yang tidak memiliki penghasilan tetap” Jelas Harsono.
Pemilik Usaha Tambang Pasir Rejosari, Jarwo mengaku bahwa sudah ada 200 orang yang menjadi pekerja di tambang pasir miliknya.
“Ya mas, memang tambang pasir milik saya ini baru beroperasi sekitar 6 bulan ini tetapi sudah banyak manfaatnya. Salah satu manfaatnya yaitu bagi warga yang tadinya pengangguran sekarang sudah memiliki pekerjaan dan bisa memenuhi kebutuhan hidup keluarga mereka masing-masing.
Saya berharap kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Tengah dan dinas terkait agar dapat membantu kelangsungan kawasan tambang di Kampung Rejosari ini, bukan hanya sekedar untuk kepentingan saya pribadi tetapi juga bisa menjadikan lokasi kawasan tambang pasir ini untuk bisa menjadi salah satu sumber dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD)”, Tandas Jarwo.
(dwi/red)