Tunggu Putusan Pemkot: UP Parkir dan Gelora Sunter Siap Tampung Parkir Motor Danau Sunter Selatan

Tunggu Putusan Pemkot: UP Parkir dan Gelora Sunter Siap Tampung Parkir Motor Danau Sunter Selatan 1
Kasatpel UP Parkir Dinas Perhubungan Jakarta Utara, A. Tumanggor. (dok)

JAKARTA, kabarSBI.com – Polemik parkir liar di Waduk Danau Sunter Selatan, Jakarta Utara kian menemui titik terang.

Sebelumnya, masalah parkir motor liar di waduk itu mulai dari penataan semerawut, tarif parkir mahal mencapai lima ribu rupiah kerap diresahkan warga. Tarif resmi retribusi parkir motor adalah dua ribu rupiah.

Petugas dishub juga kerab melakukan operasi penindakan pada oknum juru parkir, namun jukir mengulangi kembali. Kadang dengan orang yang berbeda. Situasi kucing-kucingan terus berlanjut hingga petugas memilih “diam” sampai ada kebijakan pemerintah kota Jakarta Utara yang berlaku tetap dan dapat dipatuhi.

Kepala Satuan Pelaksana (Kasatpel) Unit Parkir Dinas Perhubungan Jakarta Utara, A.Tumanggor pada media memahami situasi parkir waduk danau Sunter selatan,.Kelurahan Sunter Jaya, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Menurut dia, pihaknya siap bila parkir liar dikelola menjadi resmi guna pendapatan asli daerah.

“Kami sudah pernah gelar rapat membahas itu. Solusinya parkir pengunjung danau diarahkan ke gedung olahraga (Gelora Sunter). Pengelola Gelora sudah setuju lahanya digunakan parkir pengunjung danau. Secara kajian dan teknis kami dan Gelora sudah siap,” ungkap Tumanggor bersama Asmen Roy Laminduk, Jumat, 2/5/2025.

Tunggu Putusan Pemkot: UP Parkir dan Gelora Sunter Siap Tampung Parkir Motor Danau Sunter Selatan 2
Gelora Sunter siap bakal menjadi kantong parkir resmi pengunjung Waduk/Danau Sunter Selatan, Kel. Sunter Jaya. Rencananya pintu masuk arah kanan sebelum pintu masuk Gelora Sunter. (dok)

Namun, demikian, katanya, belum ada keputusan dari tingkat kota sehingga belum dapat diterapkan sekarang ditengah masyarakat.

“Keputusannya belum ada, rapat sudah. Kalau pihak kami sudah siap, bahkan sudah membuat konblok untuk menampung parkir waduk danau Sunter selatan. Pintu masuknya sebelum portal pintu masuk Gelora, arah kanan,” jelas Tumanggor dan Roy.

Ia berharap, kedepan semua pihak/instansi pemerintah dapat berkontribusi dalam menata dan mengelola potensi danau Sunter selatan.

“Tidak dari pihak kami saja (UP Parkir, red) semua instansi terkait dapat bekerja sama. Karena pihak kami tidak bisa melakukan penindakan. Sebab, untuk mengarahkan pengunjung danau Sunter selatan pada tempat parkir yang telah disediakan, itu juga tidak mudah. Perlu kerjasama,” jelasnya.

Ia berharap, bila nantinya kantong parkir resmi ini disahkan di Gelora Sunter dengan daya tampung mencapai seribu motor, semua pihak terkait dapat bekerjasama.

“Mudah-mudahan semua petugas dapat memberikan arahan dan edukasi pada masyarakat agar apa yang diharapkan bersama ini dapat terwujud. Dan, kota Jakarta Utara lebih baik serta kondusif,” tambah Roy, Asmen UP Parkir Jakarta Utara.

Sementara itu, Jutari, 55, salah seorang warga Sunter, mengaku kebijakan Pemkot Jakarta Utara untuk mengarahkan parkir liar di area Waduk Danau Sunter Selatan masuk ke Gelora Sunter, sudah tepat.

“Ya memang parkir harusnya di kelola dengan baik supaya tidak semrawut dan masyarakat tidak merasa terganggu parkir dan lapak pedagang. Saya rasa Pemkot juga akan mendapat retribusi dan warga juga mendapat jaminan pekerjaan juru parkir, jadi tenang. Harus segera diterapkan,” harap warga itu, Senin, 5/5/2025.

Lebih jauh, kata Bapak tiga anak itu, Pemkot dan unit terkait dapat ambil peranan antaranya Satpol PP dan Dishub.

“Satpol PP dan Dishub Jakarta Utara harus memberikan edukasi kepada warga pengunjung danau Sunter selatan. Warga yang parkir sembarang tepian danau dapat diarahkan persuasif dikantong parkir yang telah disiapkan. Harus terus menerus lama-lama warga juga terbiasa tertib,” harapnya. (amin/r/as)