JAKARTA, kabarSBI.com – Terkait angkutan moda trasportasi Jaklingko yang dikeluhkan warga dan para Pramudi trayek Jak – 01 (Tanjung Priok – Plumpang) dan Jak – 77 (Tanjung Priok – Kali Itam Sunter) yang sudah 2 -3 bulan ini tidak beroperasi, mendapat respon anggota DPRD DKI Jakarta.
Dia, Bebizie Sri Mulyati, salah seorang anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta menangkap aspirasi warga Warakas yang mengeluhkan ketiadaan Jaklingko trayek Jak – 01 jurusan Terminal Tanjung Priok – Plumpang.
“Iya, tadi ada warga yang keluhkan juga, itu masuk agenda reses saya. Dan, aspirasi warga saya akan tindaklanjuti,” ujar Bebizie sapaan akrab Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta saat melakukan Reses Kedua, di lingkungan RW 03 Kelurahan Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa, 18/2/2025.
Ia mengaku akan cari tau penyebab Jaklingko trayek 01 dan 77 yang tidak beroperasi, berakibat warga pengguna Jaklingko kehilangan.
“Kenapa tidak beroperasi dan apa penyebab faktornya saya akan cari tau dulu. Nanti bila sudah ya, terima kasih,” jelas bebiejie, usai reses season pertama pertemuan dengan konstituennya.
Dikeluhkan Warga
Sebelumnya, Jaklingko rute Tanjung Priok – Plumpang melintasi antaranya Jl. warakas raya, jalan bakti, Jalan Bugis, Jalan Swasemba Barat Raya, Swasembada Timur 4, dan Jalan Yos Sudarso berakhir halte bus way Plumpang, entah kenapa dua bulan ini tidak beroperasi.
Padahal, mobilitas warga, pelajar dan pekerja sangat banyak membutuhkan angkutan tersebut yang cukup diidolakan karena dirasa nyaman, aman dan gratis.
Yadi, 40, warga di Jalan Warakas Raya mengungkap kekecewaannya dengan tidak beroperasinya Jaklingko 01 Tanjung Priok – Plumpang.
“Biasanya mudah kami dapati, tapi sekarang sudah lebih satu bulan ini saya sudah tidak mendapati Jak- 01. Kami tidak tahu kenapa tidak beroperasi lagi, sementara kami masih membutuhkan,” ujarnya.
Hal senada dikatakan, Ginting, salah seorang warga Jalan Bakti – Sungai Bambu. Ia mengaku hampir dua bulan ini sudah tidak lagi menggunakan jak – 01 Tanjung Priok – Plumpang.
“Kami tidak lagi mendapati Jaklingko 01 beroperasi. Akibatnya kami harus mencari angkutan lain atau ojek online, dan menambah biaya pengeluaran harian kami,” kata Ginting, seraya menyebut istri dan anaknya merasa kehilangan dan menyulitkan aktivitasnya tujuan Terminal Tanjung Priok, Minggu, 9/2/2025.
Kabarnya, hal itu terjadi karena adanya pembekuan izin dari PTSP Jakarta Timur atas rekomendasi teknis Dinas Perhubungan DKI Jakarta.
Dampaknya, bukan saja pada warga Jakarta yang tidak lagi dapat gunakan Jaklingko juga terdampak serius pada para Pramudi (sopir) Jaklingko antaranya 01 dan 77 yang kehilangan mata pencarian.
Para sopir berharap agar saksi atau pembekuan izin dapat dicabut.
(min/r/as)
