Menteri Keuangan Jelaskan Capaian APBN dalam Masa Kepemimpinan Presiden Joko Widodo

Menteri Keuangan Jelaskan Capaian APBN dalam Masa Kepemimpinan Presiden Joko Widodo 1JAKARTA, kabarSBI.com – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menjelaskan peran penting APBN selama masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo sejak 2014 hingga 2024. Dalam Konferensi Pers APBN pada Rabu (16/08), ia menyebut berbagai capaian APBN antara lain dalam mendukung terwujudnya sumber daya manusia yang unggul, perlindungan sosial, dan pembangunan infrastruktur, Jakarta, 17/08/2023.

“Kalau kita bicara tentang SDM unggul dalam masa kepemimpinan Bapak Presiden Jokowi dari 2014-19 dan 2019-2024, kita lihat berbagai kemajuan di sini dari mulai jumlah sekolah, kemudian rata-rata lama sekolah, dan angka partisipasi kasar”, ujarnya. Ia juga menjelaskan perbaikan indikator di sektor kesehatan meskipun Indonesia sempat dihadapkan pada gejolak pandemi di tahun 2020.

“Jumlah rumah sakit meningkat sangat tajam, Puskesmas juga meningkat, vaksinasi tentu dalam hal ini Covid kemarin termasuk Indonesia yang cepat dan stunting mulai menurun kita berharap bisa mencapai 14%”, jelas Menkeu. Sementara itu, dana yang digelontorkan APBN untuk perlindungan sosial selama 2015 hingga 2020 telah mencapai 2.736 triliun melalui instrumen PKH kartu sembako dan juga dana transfer desa.

“Ini untuk tadi mengurangi kesenjangan dan untuk mengurangi kemiskinan ekstrim sehingga setiap growth kita memastikan agar masyarakat terutama yang paling bawah juga ikut menikmati”, paparnya.

Dukungan peningkatan infrastruktur juga dilakukan untuk meningkatkan kapasitas produksi, mobilitas, dan konektivitas. Dalam periode 2015-2022 telah dibelanjakan sebanyak Rp2.778 triliun. Diantaranya digunakan untuk pembangunan jalan tol yang meningkat pesat dari 802 km menjadi 2.867 km dan pembangunan berbagai infrastruktur utama lainnya.

“Jumlah pembangkit listrik meningkat cukup tajam ya, lebih dari 60% dari 53 giga menjadi 81. Kapasitas bendungan juga melonjak dari 6,39 ke 16,93 miliar meter kubik. Bandar udara kita meningkat dari 237 bandar udara menjadi 287 jadi dalam hal ini ada 50 bandara baru dan pelabuhan meningkat sangat tajam dari 165 hingga sekarang di 3.157” jelas Sri Mulyani. (dm/red)