KUNINGAN, kabarSBI.com – Nampak sejumlah pekerja sedang melaksanakan kegiatan pekerjaan pemasangan pondasi cakar ayam pada pembangunan gedung baru selaras penghubung,pembangunan kantin,di Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Perbatasan kabupaten Kuningan jawabarat.
Di dapati pada realisasi item pekerjaan pondasi cakar ayam pada pembangunan gedung tersebut yang seharusnya menggunakan beton mutu K 225 sesuai yang sudah di tetapkan dalam perencanaan pembangunan ( bestek).Pada pelaksanaannya dilakukan dengan cara manual tanpa memperhatikan campuran cor beton yang sepatutnya.
Campuran cor beton yang tepat pada pondasi dan struktur sebuah bangunan merupakan suatu hal yang sangat penting untuk di ketahui.Ada beberapa pilihan mutu dalam beton.Berbeda komposisi tentunya akan menghasilkan mutu yang berbeda pula serta kegunaannya.Ditunjang juga dengan kualitas besi yang sudah di sesuaikan dalam satu kesatuan perencanaan pekerjaan pembangunan gedung.
Dijumpai Alfin warga Ciamis selaku kepala tukang yang bertanggung jawab pada pelaksanaan pekerjaan kegiatan pembangunan gedung SLBN perbatasan kabupaten Kuningan sabtu 31 Agustus 2024 kepada awak media Kabarsbi.com di lokasi proyek, menyebutkan,
“untuk lima pondasi cakar ayam yang berukuran lebar 80 cm x 4, dengan kedalaman lubang pondasi 110 cm, dan juga pasangan batu pondasi dengan menghabiskan 5 sak semen,dan itu bisa di katakan hasilnya sudah sesuai dengan beton mutu K 225,” katanya
lanjut Alfin,untuk lima cor beton pondasi cakar ayam telah membuat lima kali adukan cor, pihaknya melakukannya dengan aturan satu kali membuat adukan cor beton, dengan ukuran tiga ember senen,enam ember pasir,delapan ember split,dan menggunakan air yang secukupnya,dan hasilnya bisa seperti beton mutu K 225 ,”terangnya
menambahkan alfin,untuk material besi pondasi cakar ayam sudah sesuai dengan ukuran besi yang di syaratkan dalam bestek dan gambar, cakar ayam menggunakan besi ukuran 12 mm,10 mm,
dan untuk besi sloop menggunakan besi 10 mm dan 8 mm,dan itu besi full semua tidak ada besi banci” tegasnya
Sementara di lapangan awak media menemukan ukuran besi 8 mm yang diduga ukuran 8mm banci digunakan pada cincin sloop,dan hal tersebutpun turut di benarkan oleh salah satu pekerja di lokasi proyek tersebut.
“ya di bilang besi ukuran 8 tapi kecil,tidak tau lah itu ukuran besi berapa.”gurau pekerja itu
Cara manual cor beton yang dilakukan pihak pelaksana di duga tidak dapat mencapai hasil beton mutu K 225,jika di sandingkan dengan analisa campuran beton mutu K 225 SNI – manual atau site mix yang di kutip dari artikel Indonesia ready mix concrete.
Bahwa Untuk membuat campuran beton secara manual atau di site ready mix.perbandingan beton ready mix K 225 dan beton K 225 manual akan sedikit berbeda.karena pada beton ready mix,standar yang dipakai adalah standar PBI (Peraturan Beton Indonesia) yang merujuk pada standar Eropa lama.
Standar mutu beton SNI yaitu Fc = Mpa
standar mutu beton PBI yaitu K =Kg /cm2.
Konversi K 225 ke Standar mutu beton Fc = 19,3 Mpa.
Campuran beton K 225 per 1 M3 Kubik.
Berikut ini analisa komposisi beton K 225 sesuai standar SNI DT 91- 0008 – 2007.
keterangan Semen 371 Kg.Pasir 698 Kg.Split/ Krikil 1047 Kg.Air 215 liter.W/C Ratio 0,8.
Keterangan berat 1 kubik pasir = 1400 Kg.
Berat 1 Kubik Split =1800 Kg.
W/C Ratio merupakan rasio semen dan air,atau tingkat kekentalan dalam 1 kubik beton K 300.
Tingkat kekentalan beton tidak boleh terlalu encer karena akan mempengaruhi kualitas dan ketahanan beton tersebut, begitu pula untuk campuran air harus lah tepat karena jika air nya kurang material tersebut tidak dapat tercampur merata.
Dianjurkan untuk menggunakan mesin molen, supaya adukan tercampur rata dan bisa kita cek sendiri tingkat kekentalan nya.
(jeck/red)