CIAMIS, kabarSBI.com – Buruknya pelayanan kesehatan kembali dialami warga di daerah. Kali ini menimpa seorang warga desa yang ingin berobat untuk mendapatkan layanan kesehatan di Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Puskesmas Ciulu, Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Cimais.
Suwarno, 50, salah seorang warga desa Cicapar sangat kecewa karena ditolak berobat oleh petugas Puskesmas Ciulu dengan alasan jam layanan kesehatan telah habis dan kurangn tersedianya obat.
“Kami datang untuk berobat di Puskesmas Ciulu pada hari kamsis (9/1/2020) sekitar pukul 15.30. Petugas bilang tidak menerima pasien lebih dari jam 12:30 WIB,” ungkap Yayah istri suwarno yang menderita sakit asam lambung, kepada situs berita ini, Sabtu, 11/1/2010.
Ia mengaku jengkel kepada pihak puskesmas yang tidak segeran menangani sakit suaminya. Terlebih, kata dia, mendapatkan kabar bahwa para perawat, dokter dan kepala UPTD Puskesmas Ciulu pulang tugas dinas lebih awal.
“Sangat menjengkelkan, bukannya mendapatkan penangan dari puskesmas malahan suami saya di tolak pihak puskesmas. Tolong Pak bupati bapak kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat lihat ini pelayanan kesehatan kepada warga desa. Obat-obatan juga tidak tersedia, jangan cuma nama saja pusat layanan kesehatan,” gerutunya.
Lebih jauh, dia mengungkapkan, bahwa bukan saja dirinya yang mengalami kekecewaan. Ternyata banyak pula warga desa lainnya yang tidak puas dengan layanan Puskesmas Ciulu sehingga banyak beralih berobat ke klinik dan dokter umum.
“Kami juga meninggalkan puskesmas dan beralih berobat ke klinik di wilayah kecamatan padaherang. Karena kami butuh secepanya penaganan medis untuk penyakit suami,” pungkasnya.
Menanggapi itu hingga berita ini diturunkan wartawan yang mencoba klarifikasi pada Kepala UPTD Puskesmas Ciulu pada Kamis dan jumat lalu, Kapuskesmas tidak ada ditempat tugasnya.
Sementara itu, Pemerhati kebijakan Publik, Arthur Noija, mengecam pelayanan kesehatan puskesmas di Jawa Barat. Menurutnya, puskesmas seharusnya dapat melayani masyarakat 24 jam dan siap dengan obat-obatannya.
“Beginilah potret buruk pelayanan kesehatan di desa-desa. Alasan jam layanan kesehatan sangat tidak pantas disampaikan pada warga, ini petugas, dokter dan Kapuskesmasnya sangat tidak manusiawi dan profesional.”
“Kepala Dinas Kesehatan Ciamis dan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat harus bertanggungjawab atas pelayanan yang tidak maksimal di masyarakat desa. Jangan sampai telat penanganan malah terjadi korban yang tidak perlu terjadi,” pungkasnya. (bono/r/as)