oleh

Pungutan Uang di SDN Sunter Jaya 09 Untuk Biayai Acara Perpisahan Sekolah, Apa Benar?

Pungutan Uang di SDN Sunter Jaya 09 Untuk Biayai Acara Perpisahan Sekolah, Apa Benar? 1
SDN Sunter Jaya 09, Jakarta Utara. (dok)

JAKARTA, kabarSBI.com – Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sunter Jaya 09, Tanjung Priok, Jakarta Utara, baru-baru ini, telah melaksanakan acara syukuran dalam rangka perpisahan atau pengembalian siswa didik kelas VI pada orang tua tahun ajaran 2022/2023.

Acara tersebut berlangsung Sabtu pagi, 10 Juni 2023, di halaman sekolah, dihadiri para siswa, para orang tua siswa kelas VI, guru, kepala sekolah dan pengawas sekolah. Acara yang diharapkan itu berlangsung normatif namun belakangan menjadi tidak kondusif setelah ada keluhan warga.

Warga mengungkapkan acara perpisahan anak sekolah menggunakan anggaran yang berasal dari orang tua/murid/siswa. Permurid harus wajib bayar @Rp 50.000 + @Rp 20.000,- per bulan di kali 12 bulan, tulis warga itu, pada wartawan.

Uang yang terkumpul dari sekitar 60 siswa (kelas 6a dan 6b) diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah. Uang tersebut kata sumber untuk membeli hadiah para guru termasuk membiayai sewa tenda dan lain-lain.

Belakangan diketahui kegiatan acara syukuran/perpisahan/pengembalian siswa kelas VI yang menggunakan biaya dari orang tua siswa dikoordinir oleh Komite Sekolah SDN Sunter Jaya 09. Komite sekolah membenarkan acara tersebut gagasan pihaknya. Meski begitu komite sekolah tidak ingin disebut uang yang dikoordinir untuk membiayai acara menjadi sebutan pungutan liar atau pungli.

“Itu uang sumbangan orang tua siswa, uang tabungan yang kami laksanakan sejak bulan Januari 2023. Dasarnya musyawarah para orang tua mungkin ada 90 persen orang tua yang hadir saat itu, ada dokumentasinya, orang tua setuju semua,” ungkap Diyah Uhriyah, Ketua Komite Sekolah SDN Sunter Jaya 09, diamini Bendahara Komite Sekolah Lisna Jojor Siagian dan sekitar 10 orang tua siswa, di ruang Kepala Sekolah, Rabu, 14 Juni 2023.

Pungutan Uang di SDN Sunter Jaya 09 Untuk Biayai Acara Perpisahan Sekolah, Apa Benar? 2
Kutipan pesan WhatsApp undangan Panitia acara. (dok)

Namun demikian, wanita yang mengaku bernama Diyah Uhriyah selaku Ketua Komite Sekolah SDN Sunter Jaya 09 tidak berkenan bila copy dokumentasinya di berikan awak media ini, kecuali hanya diperlihatkan. Dalam dua lembar dokumen (foto) pada kertas putih itu nampak para orang tua siswa dalam ruang kelas, kurang lebih 20-30 orang, tertanggal 20 Januari 2023.

“Kami tidak bersedia bila dokumentasi kami diminta. Ini kami bacakan saja, ada surat, ada kesepakatan dari para orang tua yang hadir. Lalu dimana kami punglinya? Jangan gara-gara satu orang yang tidak setuju acara yang kemarin kami laksanakan jadi seperti ini,” jelas Ketua Komite Sekolah itu.

Handphone saya terbuka 24 Jam harusnya orang tua kalau ada keluhan laporan pada kami selaku komite sekolah. Saya minta orang yang membuat laporan ke wartawan ditemukan dengan saya,” tambahnya.

Hal lain, Ketua Komite Sekolah tidak mau menjelaskan besaran hasil pungutan atau sumbangan/tabungan yang diperoleh dari orang tua siswa dan penggunaanya. Alasannya, internal.

“Saya bukan tidak mau sebutkan hasilnya tapi ini hanya untuk konsumsi internal orang tua siswa saja. Ini internal kami,” dalihnya.

Ia tidak membantah bila uang yang terkumpul untuk menggelar acara dan hadiah guru pengajar. Sedangkan Guru pengajar, disebutkan berjumlah dua orang untuk kelas enam dan lima belas orang jumlah seluruhnya.

Diyah dan Lisna selaku Ketua dan bendahara komite sekolah menyadari kurang dokumentasi dan kurang mendapat masukan “acara terlarang itu.” Dia juga tidak bisa menjawab mengumpulkan uang para orang tua siswa apakah perbuatan legal atau ilegal.

Asih, salah seorang eks orang tua siswa kelas VI yang sempat mempertanyakan wartawan, di ruang itu, mengakui dirinya sudah setor Rp 50 ribu x 12 bulan.

“Iya saya bayar lima puluh ribu setiap bulan. Saya tidak ada kekurangan bayar. Kalau yang dua puluh ribu itu untuk tabungan kalau ada yang sakit,” ucap Asih.

Kepsek Cuci Tangan”

Sementara itu, Kepala Sekolah (Kepsek) SDN Sunter Jaya 09, Sarwoto, terkesan yakin sudah puas atas penjelasan komite sekolah. Padahal ada kesan sekolah memfasilitasi hal yang bersifat pungutan.

“Saya sedang rapat sama guru. Untuk apalagi ketemu saya,” katanya saat dihubungi.

Sebelumnya Sarwoto, Sabtu siang, 10 Juni 2023 mengakui hadir dalam acara perpisahan anak didiknya, kelas VI. Namun dia mengaku tidak mengetahui hal dugaan pungli untuk biaya acara perpisahan sekolah tersebut.

“Itu panitia acara dari komite sekolah, nanti saya hubungi komite sekolahnya untuk klarifikasi. Kami minta waktu untuk komite sekolah menjelaskannya,” ucap Sarwoto, saat itu, dihububungi melalui aplikasi WhatsApp. (jut/r/as)

 

Kabar Terbaru