oleh

Kapolda Papua : Kita Dipersatukan Ditengah Perbedaan, Karena Perbedaan itu Wajar

Kapolda Papua : Kita Dipersatukan Ditengah Perbedaan, Karena Perbedaan itu Wajar 1JAYAPURA, kabarSBI.com – Dalam semangat kebersamaan dan kerukunan Kapolda Papua Irjen Pol. Mathius D. Fakhiri dan Pj. Gubernur Papua Selatan Prof Apolo Safanpo, turut serta dalam perayaan Natal bersama masyarakat Provinsi Papua Selatan. Acara ini dilaksanakan di Lapangan Gedung Soska Bade, Kabupaten Mappi pada Kamis (18/1/24), dengan tema “Kemuliaan Bagi Allah dan Damai Sejahtera di Bumi” (Lukas 2:14).

Pj. Gubernur Papua Selatan mengucapkan selamat merayakan Hari Raya Natal dan selamat memasuki Tahun Baru 2024. Semoga damai dan sukacita Natal senantiasa tinggal dan menyertai kita ditengah-tengah karya dan pelayanan kepada masyarakat

Dirinya juga mengajak semua pihak untuk menjaga ketertiban dan keamanan (kamtibmas) dengan semangat Bhineka Tunggal Ika. Dalam konteks tahun politik dan mendekati Pemilu 2024, Pj. Gubernur mengimbau warga untuk bersatu dalam menjaga kamtibmas sehingga proses demokrasi dapat berlangsung aman dan tertib.

“Kita akan melaksanakan pesta demokrasi di tanggal 14 Februari 2024. Mari kita sukseskan Pemilu 2024 dengan menjaga kamtibmas,” Jelasnya.

Dikesempatan yang sama, Kapolda Papua Irjen Pol. Mathius D. Fakhiri, S.I.K., dalam sambutannya menyampaikan pentingnya tema Natal yang dipilih, yakni “Kemuliaan Bagi Allah dan Damai Sejahtera di Bumi”.

“Perbedaan suku, ras, agama, tradisi, adat istiadat, dan bahasa adalah keberagaman yang memperkaya Indonesia. Kita dipersatukan di tengah perbedaan, karena perbedaan itu wajar. Tetapi perpecahan dan pertengkaran tidak pernah bisa dibenarkan,” tegas Kapolda Papua.

Dalam konteks politik menjelang Pemilu, Kapolda mengajak untuk terus menjaga toleransi, persatuan, dan perdamaian. Kapolda menekankan bahwa perbedaan pilihan politik adalah hal yang wajar dalam demokrasi. Namun, yang lebih penting adalah menjaga persatuan, kesatuan, dan kepentingan bersama dalam memajukan Indonesia.

“Pemilihan umum seharusnya mendorong para politisi dan pejabat untuk menghadirkan damai sejahtera di Indonesia. Kekuasaan yang diperoleh dari proses politik adalah anugerah yang harus dipandang sebagai kesempatan untuk memuliakan Tuhan dan mengabdikan diri kepada rakyat, bangsa, dan negara,” Jelasnya.

(rd/simon/red)

Kabar Terbaru