JAWA TENGAH, kabarSBI.com – Ketua dan Wakil ketua Komunitas Rekso Wesi Aji Pemalang Ust Murobi bersama Rd Alfon Imron Rosidi memberi edukasi mengenalkan pengalamannya tentang Pusaka jawa ( Keris) kepada generasi muda di sela sela Pameran seni budaya yang di gelar di alun-alun Kabupaten Pemalang yang di hadiri langsung Bupati Pemalang Mansur Hidayat, S.T,.M.,Ling, 24/8/2025.
Pusaka Jawa ( keris) menurut Beliau adalah merupakan salah satu warisan budaya atau leluhur yang sudah seharusnya kita jaga dan melestarikan nya, khusus untuk masyarakat awam yang masih merasa takut untuk memiliki, bahwa sesungguhnya pusaka ( keris) sama sekali tidak memiliki dampak apapun bila mana kita mau merawat dengan benar.
“Karena dari berbagai kalangan masih ada yang menyebut bahwa keris tidak boleh di simpan di rumah dan menjadi sumber Kesyirikan, sesungguhnya suatu benda apapun akan menjadi syirik apabila benda tersebut di puja – puja melebihi dari kekuatan Allah SWT.ucap Rd Alfon Imron Rosidi kepada jurnalis kabarSBI.com
Dalam memberikan edukasi kepada generasi muda,bahwa leluhur kita dulu membuat pusaka ( keris), itu memberikan sebuah pesan bahwa keris yang di buat itu mengandung makna dan arti spiritual antara manusia dengan sang penciptanya ( Allah SWT) “contohnya sebilah keris lurus yang di buat bermakna ” Bahwa setiap manusia harus berhati lurus dalam hal kebaikan dan menjalankan perintah Tuhan .
“Masih menurut beliau Rd Alfon Imron Rosidi, bila keris luk mengandung makna perjalan hidup manusia.
“Kita harus Bangga bahwa pusaka ( keris) Insonesi mendapat pengakuan sebagai karya agung warisan Dunia dalam berbagai dimensi kehidupan manusia yakni sebagai hobi dan kelengkapan pelaksanaan ritual.Selain itu juga menunjukan budaya, karena keris merupakan produk kebudayaan sebagai lambang peradaban Umat manusia di muka Bumi yang mampu bertahan cukup lama ber abad – abad.
United Nations Educational, Scientific,United Cultural Organisasion ( UNISCO) terhadap keris budaya Indonesia sebagai karya Agung warisan milik seluruh bangsa di dunia yang memerlukan pelestarian pemeliharaan keris, tambahnya.
Apa bila generasi penerus lupa akan budayanya, maka yang akan terjadi masuklah budaya luar yang di kemas dengan religi yang anti dengan Budaya Nusantara, yang akhir ini rame di dikumandangkan di belahan Nusantara, saya mewanti wanti agar generasi muda jangan terpengaruh oleh budaya yang di bawa dari luar, dengan tujuan menggerus atau menghilangkan budaya Nusantara dengan merubah Makam makam para pejuang Nusantara menjadi makam dari negaranya untuk Kepentingan Pribadi atau kelompoknya, Pungkasnya.
( Alf/MF/red)
