oleh

Anggota DPR Dorong Bulog Serap Hasil Panen Petani Pekalongan

Anggota DPR Dorong Bulog Serap Hasil Panen Petani Pekalongan 1
Anggota DPR Dorong Bulog Serap Hasil Panen Petani Pekalongan

kabarSBI.com – Anggota Komisi IV DPR RI Sulaeman Hamzah mendorong Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) agar menyerap gabah/beras petani di Kabupaten Pekalongan saat panen raya. Gabah yang dibeli dari petani juga harus sesuai dengan harga yang ditetapkan pemerintah. Hal tersebut penting dilakukan agar para petani tidak mengalami kerugian di masa panen raya.

Demikian diungkapkan Sulaeman saat mengikuti kunjungan kerja Komisi IV DPR RI didampingi Plt. Bupati Pekalongan Arini Harimurti, Direktur Bisnis Perum Bulog Febby Novita beserta jajaran meninjau Gudang Bulog di Bondansari, Wiradesa, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Rabu (4/11/2020).

“Komisi IV DPR RI bisa mengambil peran mediasi agar petani tidak merugi dan kepentingan Bulog untuk menyerap hasil panen para petani juga didukung kesiapan anggaran yang memadai. Untuk sekarang memang masih berlaku, gabah maupun beras semuanya diserap oleh Bulog,” jelasnya.

Sulaeman mengungkapkan, yang menjadi dilema adalah Bulog selalu didorong untuk diberi kewenangan membeli hasil panen dari para petani dan menyerap sebanyak-banyaknya, namun di sisi lain anggaran yang diperoleh Bulog untuk merealisasikan program-progamnya sangat tidak mencukupi. Sehingga harus melalui skema pinjaman dari bank dengan bunga yang cukup tinggi.

“Bulog sebagai penyangga ketahanan pangan nasional harus mendapatkan dukungan anggaran yang memadai untuk menyukseskan program kerjanya dalam menyerap gabah petani dengan harga yang menarik,” tandas politisi Fraksi Partai NasDem ini.

Sementara itu, Direktur Bisnis Perum Bulog Febby Novita memastikan penyerapan gabah dari petani di seluruh nusantara lancar hingga Desember 2020. Ia meyakinkan harga gabah yang dibeli tidak merugikan petani. “Bulog terus melakukan penyerapan dari petani. Bahkan Bulog butuh penyaluran agar beras tidak menumpuk di gudang sehingga terjadi sirkulasi seimbang dari hulu ke hilir agar stok pangan lancar,” ujar Febby.

Plt. Bupati Pekalongan Arini Harimurti mengatakan, pangan di Kabupaten Pekalongan tak perlu dikhawatirkan. Sebab, produksi beras per tahun surplus sekitar 57.437 ton. Namun, Arini mengungkapkan, tiap musim panen biasanya harga jual gabah dari petani anjlok. Untuk dijual ke Bulog, terkadang petani masih kesulitan karena kadar air gabah masih terlalu tinggi dan belum bisa memenuhi standar kadar air yang ditetapkan Bulog.

Tidak hanya itu, lantai jemur gabah di beberapa wilayah Kabupaten Pekalongan masih terbatas. Sehingga gabah petani relatif masih basah. “Saya harap Bulog tetap menyerap gabah dari petani. Jika kadar airnya masih tinggi, Bulog bisa mengeringkannya dengan alat pengering,” pungkasnya. (sufa/hat)

Kabar Terbaru