Pangandaran, kabarSBI.com – Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) Tahun Anggaran 2018 di Dusun Mungganggondang Desa Purbahayu Kecamatan Pangandaran dipermasalahkan warga (30/1/2020)
PAMSIMAS adalah program andalan Pemerintah Pusat, diharapkan menjadi sarana yang mampu memenuhi kebutuhan air bersih guna meningkatkan kualitas hidup warga di Pedesaan.
Namun lagi, kekecewaan warga didasari oleh pemanfaatan program PAMSIMAS yang dirasa kurang maksimal dalam menyuplai kebutuhan air bersih kepada warga penerima manfaat.
Di Desa Purbahayu Program ini menelan dana senilai Rp 350 juta yang bersumber dari APBN melalui dana Bantuan Langsung Masyarakat ( BLM ) 70% , dana APBDes 10%, dan 20% dana Swadaya masyarakat dalam bentuk uang dan in kind ( Tenaga Kerja )
Sarotun selaku kepala Desa Purbahayu menyatakan telah mengetahui permasalahan dilapangan terkait PAMSIMAS, dan pihaknya kini pun sedang memikirkan untuk mencari solusinya.
“Iya, Saya sudah mengetahui ada permasalahan dilapangan terkait PAMSIMAS, dan memang sedang menjadi pemikiran kami juga ( Pemdes ) dan pihak terkait dalam mencari solusinya segera” Ujar Sarotun ketika ditemui Kabiro SBI Pangandaran
“Pada awal pelaksanaan program BKM selaku pelaksananya melaporkan hasil survey mata air bersama kepala dusun dan kajiannya bersama sarjana pendamping bahwa sumber air untuk program PAMSIMAS di Dusun Mungganggondang itu akan menarik air ke bak penampungan menggunakan mesin dari mata air sungai Cipingit. namun saat itu memang sedang musim hujan sehingga air menjadi sangat keruh. Lalu, diputuskanlah untuk berpindah ke lokasi sumber air lain yaitu menampung dari mata air di Kelapa sawit, nahh.. anehnya ketika mata air dibendung untuk masuk ke bak penampungan justru mata air mendadak mengering, seperti mata airnya berpindah dengan sendirinya, kejadian alam seperti ini yang tidak dapat diprediksi sebelumnya, oleh sebab itu program yang diharapkan mampu menyuplai air bersih yang dapat disalurkan ke penerima manfaat mengalami kendala ” lanjut Bpk. Sarotun menjelaskan.
Ditemui terpisah Sdr. Misto ketua BKM (Badan Keswadayaan Masyarakat) selaku pelaksana program PAMSIMAS pada waktu itu ( kini menjabat sebagai Ketua BUMDes ) telah melakukan berbagai cara untuk menyelesaikan masalah yang timbul namun demikian masih belum maksimal akunya.
“Saat itu sebagai ketua BKM pelaksana program mengikuti arahan sarjana pendamping, dan kini seperti telah diketahui sumber air pertama dan sumber air kedua telah dilakukan untuk pemanfaatan namun belum maksimal”
“Kami juga berupaya pindah lokasi ketiga kalinya demi pemenuhan kebutuhan air warga mengambil dari sumber air di Curug, namun terbentur dengan pipa milik perorangan yang telah lebih dulu disana” Tuturnya
DS (49) warga dusun Mungganggondang ketika ditemui menyalurkan kekecewaannya karena merasa dirugikan saluran air pribadinya terganggu oleh pemasangan pipa program.
“Program PAMSIMAS ini kok seperti tidak ada perencanaan, padahal kan ada sarjana pendamping program yang dibekali keilmuan, tapi terkesan sembarangan menetukan titik sumber air apakah tidak melalui kajian ” keluh DS
Warga lain pun turut bersuara “Coba sekarang berani ngga itu BKM itu transparan, buka bukaan berarti ngapain aja waktu awal itu rombongan survey lokasi sana sini, kan pakai biaya itu. Warga sudah mengeluarkan sesuatu yang setara dana 20% dari total anggaran program, hasil gambar kerjanya gimana, RAB seperti apa, sesuai juklak juknisnya ngga kok sekarang pindah pipa pengambilan kesana kemari, buat apa disana bak penampungan kalo tidak ada manfaatnya, cuma ‘nyampah’ aja, bongkar sekalian” terangnya kecewa.
Sebenarnya di dalam program PAMSIMAS ini tidak hanya ada BKM saja selaku pelaksana kegiatan namun ada juga KPSPAM ( Kelompok Pengelola Sarana Pengelolaan Air Minum ) sebagai wadah keberlanjutan pengelolaan program PAMSIMAS itu sendiri yang tugas fungsinya harus memastikan suksesnya program akses air di desa tersebut.
Kini BKM dan KPSPAM mendapat perhatian serius dari warga khususnya di Dusun Mungganggondang.
HP (21) warga setempat bahkan sempat menyaksikan pula orang yang HP kenal sebagai pengurus KPSPAM sedang menyambungkan pipa ke saluran pipa yang sudah terpasang untuk program lain.
“Saya sempat melihat sendiri, bahkan tetangga juga ada saat itu anggota KPSPAM kok nyambung pipanya ke pipa program lain yang sudah terpasang, ibu saya sampai bilang apakah tidak masalah seperti itu ? yaa karena saya tidak tahu dan segan untuk menanyakan hal yang sebenarnya jadi yaa sudah cukup tahu aja” aku HP
Diwaktu yang berbeda ketika informasi temuan kejadian ini disampaikan kepada ketua BKM, Sdr. Misto dan salah seorang tim teknis KPSPAM Sdr Tonton mengaku baru mengetahui adanya hal tersebut dan akan mendalami informasi karena tentu hal ini tidak dibenarkan.
“Jelas saya akui itu pelanggan seandainya informasi tersebut benar terjadi, akan kami tindak lanjuti pada yang bersangkutan dan mengkonfirmasi kejadian yang sebenarnya gimana karena baru tahu informasinya” Ujar Misto
Sampai berita ini diterbitkan belum ada jawaban atas temuan permasalahan tersebut.(rahman/hat)