Kuningan, kabarSBI – Bantuan Program Indonesia Pintar diduga ‘disunat/ dipotong’ oleh oknum Guru Sekolah Terjadi di SMP 2 Maleber sehingga APH Diminta agar turun tangan untuk memeriksa dan memberi Sangsi
Kuningan pemerintah pusat tepat sasaran merealisasikan anggaran Program PIP (program Indonesia Pintar) untuk Anak yang pintar dinas pendidikan sudah tepat sasaran yang notabene bantu anak pintar itu kebijakan pemerintah pusat membantu. Anak ter utama untuk Anak Siswa pintar ketika dapat Bantuan PIP. Program INDONESIA PINTAR ko masih saja ada oknum guru yang nakal bantuan Siswa Masih saja dipotong terrjadi di SMP 2 Maleber Menurut Masyarakat dan Orangtua Siswa. Yang enggan di sebut namanya bantuan PIP termin pertama Rp 750 ribu per siswa kurang lebih 40 siswa lebih
menurut orangtua siswa ko punya Anak saya Dipotong termin Pertama di potong 100 ribu Termin Ke 2 dapat 450 di potong 150.ribu semua. Hanya 14 Murid yang dapat. Bantuan di potong itu jelas jelas pelanggaran menurut undang 2 No. 14.thn.2002 tidak boleh sepeser pun dipotong dengan dalih apapun. Pemerintah Pusat jelas Bantuan tersebut itu untuk orang anak pintar ko aneh di potong kenapa Aturan. Di Serahkan dulu kepada penerima jangan langsung di potong.
Kalau toh punya beban di sakola biar murid yang bayar jangan sampe di potong duluan oleh Guru atau sekolah uang itu serahkan ke murid saat ini di SMP 2 Maleber sangat perihatin dana PIP . Di potong yang ga jls peruntukanya itu di mangpaatkan oleh Oknum guru di smp2 Maleber Agar di tindak tegas baru2 ini terbongkar harus di adili dan di beri sangsi.
Dinas pendidikan kadis kabid kasi mkks SMP agar turun tangan untuk di tindak tegas adanya kejadian ini akan ber imbas kesekolah yang lain harus di berikan pembinaan dan penjelasan jangan sampe gagal paham menyalahi aturan guru maupun operator kepala sekolah harus tanggung jawab Resikonya tidak ada pwrajurit yang salah tetap kepala sekolah harus tanggung jawab resikonya menurut Wakasek sekolah uang itu untuk menutupi seragam sekolah atau kepentingan. murid dan anehnya lagi ko aneh di sekolah ada toko penjualan. pakaian seragam toko kan jelas ada di pasar atau super market jangan sampai memangpaatkan segala untu ngulik mencari ke untungan di sekolah baik pemotongan atau dagang di sekolah ini harus dari di nas dapat teguran kep sek. H. AWAN GIRYAWANAWAN,
Sulit di hubungi Atau Di temui Ada apa ko sulit untuk di hubungi padahal. HP berdering.itu tanda bersalah tidak mau mengangkat tlpon atau jawab WA. Inilah yang terjadi.
tim Skm BUSER investigasi
Kuningan pemerintah pusat tepat sasaran merealisasikan anggaran PEROGRAM PIP (perogram Indonesia Pintar) untuk Anak yang pintar dinas pendidikan sudah tepat sasaran yang notabene bantu anak pintar itu kebijakan pemerintah pusat membantu. Anak ter utama untuk Anak Siswa pintar ketika dapat Bantuan PIP. PEROGRAM INDONESIA PINTAR ko masih saja ada oknum guru yang nakal bantuan Siswa Masih saja di potong Terjadi di SMP 2 Maleber Menurut Masyarakat dan Orangtua Siswa. Yang enggan di sebut namanya bantuan PIP termin pertama Rp 750 ribu per siswa kurang lebih 40 siswa lebih
menurut orangtua siswa ko punya Anak saya Dipotong termin Pertama di potong 100 ribu Termin Ke 2 dapat 450 di potong 150.ribu semua. Hanya 14 Murid yang dapat. Bantuan di potong itu jelas jelas pelanggaran menurut undang 2 No. 14.thn.2002 tidak boleh sepeser pun dipotong dengan dalih apapun. Pemerintah Pusat jelas Bantuan tersebut itu untuk orang anak pintar ko aneh di potong kenapa Aturan. Di Serahkan dulu kepada penerima jangan langsung di potong.
Kalau toh punya beban di sakola biar murid yang bayar jangan sampe di potong duluan oleh Guru atau sekolah uang itu serahkan ke murid saat ini di SMP 2 Maleber sangat perihatin dana PIP . Di potong yang ga jls peruntukanya itu di mangpaatkan oleh Oknum guru di smp2 Maleber Agar di tindak tegas baru2 ini terbongkar harus di adili dan di beri sangsi.
Dinas pendidikan kadis kabid kasi mkks SMP agar turun tangan untuk di tindak tegas adanya kejadian ini akan ber imbas ke sekolah yang lain harus di berikan pembinaan dan penjelasan jangan sampe gagal paham menyalahi aturan guru maupun operator kepala sekolah harus tanggung jawab Resikonya tidak ada prajurit yang salah tetap kepala sekolah harus tanggung jawab resikonya menurut Wakasek sekolah uang itu untuk menutupi seragam sekolah atau kepentingan. murid dan anehnya lagi ko aneh di sekolah ada toko penjualan. pakaian seragam toko kan jelas ada di pasar atau super market jangan sampai memangpaatkan segala untu ngulik mencari ke untungan di sekolah baik pemotongan atau dagang di sekolah ini harus dari di nas dapat teguran kep sek. H. AWAN GIRYAWANAWAN,
Sulit di hubungi Atau Di temui Ada apa ko sulit untuk di hubungi padahal. HP berdering.itu tanda bersalah tidak mau mengangkat tlpon atau jawab WA. Inilah yang terjadi.
tim Skm BUSER investigasi