Menjadi Obyek ‘Dunia’ Pariwisata, Ini Profil Lengkap Pangandaran

Budaya, Daerah, Headline, Tokoh2403 Dilihat
Menjadi Obyek 'Dunia' Pariwisata, Ini Profil Lengkap Pangandaran 1
Pantai Pangandaran, Jawa Barat. (dok/ist)

PANGANDARAN, kabarSBI.com – Pangandaran, terkenal pesisir pantainya yang indah dengan memiliki sejuta pesona. Pangandaran juga memiliki banyak potensi alam yang mengesankan. Tidak salah jika kemudian destinasi wisata di Pangandaran layak untuk dikunjungi sebagai wisata keluarga baik domestik maupun mancanegara.

Potensi alamnya yang luar biasa membuat Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberikan perhatian khusus pada wilayah ini, terutama pesisir pantainya. Pantai Pangandaran bisa menyerupai pantai – pantai eksotik di belahan dunia seperti pantai Hawaii – negara bagian Amerika Serikat.

Tak ada salahnya jika Pangandaran, sebuah obyek wisata yang indah dan penuh pesona di Kabupaten termuda di Jawa Barat ini untuk diketahui kondisi biografis, budaya dan kehidupan masyarakatnya.

Berikut profil lengkap Kabupaten Pangandaran yang dilansir dari situs resmi Kabupaten Pangandaran.

Undang-undang nomor 21 tahun 2012 mendasari lahirnya kabupaten baru (DOB) yang ditandatangani oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 16 November tahun 2012. Kemudian diundangkan oleh Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsudin pada tanggal 17 November tahun 2012, maka Pangandaran resmi menjadi Kabupaten di Provinsi Jawa Barat.

Menjadi Obyek 'Dunia' Pariwisata, Ini Profil Lengkap Pangandaran 2
Foto crop, sejumlah obyek wisata Pangandaran, Jawa Barat. (dok/ist)

Dalam UU No. 21/2012 disebutkan, Kabupaten Pangandaran berasal dari sebagian wilayah Kabupaten Ciamis, yang terdiri dari : Kecamatan Parigi, Kecamatan Cijulang, Kecamatan Cimerak, Kecamatan Cigugur, Kecamatan Langkaplancar, Kecamatan Mangunjaya, Kecamatan Padaherang, Kecamatan Kalipucang, Kecamatan Pangandaran dan Kecamatan Sidamulih. Ibu Kota Kabupaten Pangandaran berkedudukan di Kecamatan Parigi.

Dengan potensi yang besar dibidang pariwisata maka misi Kabupaten Pangandaran yaitu “Kabupaten Pangandaran Pada tahun 2025 menjadi kabupaten pariwisata yang mendunia, tempat tinggal yang aman dan nyaman berlandaskan norma agama.

Luas Wilayah
Luas wilayah Kabupaten Pangandaran yaitu 168.509 Ha dengan luas laut 67.340 Ha. Kabupaten Pangandaran memiliki panjang pantai 91 Km.

Batas Wilayah
No. Arah Batas Wilayah 1 Utara Kabupaten Ciamis : (1). Kecamatan Banjarsari : Desa Ciulu, Pasawahan, Cikupa. (2). Kecamatan Pamarican : Desa Sidarahayu, Purwadadi, Sidamulih

Kabupaten Tasikmalaya : (1). Kecamatan Karangjaya : Desa Citalahab. (2). Kecamatan Cineam : Desa Cisarua
2 Timur Kabupaten Cilacap Provinsi Jawa Tengah : (1). Kecamatan Kedungreja : Desa Tambaksari, Sidanegara, Rejamulya. (2). Kecamatan Patimuan : Desa Sidamukti, Patimuan, Rawaapu, Cinyawang, Purwodadi 3 Barat Kabupaten Tasikmalaya : (1). Kecamatan Cikatomas : Desa Pasanggrahan. (2). Kecamatan Panca Tengah : Desa Neglasari, Tawang, Panca Wangi, Mekarsari. (3). Kecamatan Cikalong : Desa Cimanuk. (4). Kecamatan Salopa :Desa Mulyasari 4 Selatan Samudera Indonesia

Menjadi Obyek 'Dunia' Pariwisata, Ini Profil Lengkap Pangandaran 3
Pantai Pasir Putih Pangandaran bagian dari sumber ekonomi masyarakat. (dok/ist)

Penduduk
Jumlah penduduk menurut jenis kelamin pada tahun 2014, perempuan berjumlah 212.022 jiwa dan laki-laki berjumlah 210.564 jiwa. Dengan perincian sebagai berikut :
Usia Laki-Laki Perempuan Jumlah 0 – 5 13.367 28.030 5 – 14 36.815 34.979 71.794 15 – 44 103.503 104.395 207.898 45 – 64 49.687 49.783 99.470 65+ 16.715 18.596 35.331

Pariwisata
Potensi terbesar yang dimiliki Kabupaten Pangandaran adalah pariwisata baik objek wisata pantai maupun sungai. Terdapat banyak objek wisata favorit baik oleh turis mancanegara maupun domestik. Objek wisata yang terdapat di Kabupaten Pangandaran yaitu : pantai pangandaran, taman wisata alam (cagar alam pananjung), pantai batu hiu, pantai batu karas, pantai madasari, pantai karapyak, dan wisata sungai yaitu cukang taneuh (green canyon), citumang, santirah. Tersedia fasilitas hotel dengan kelas yang bervariasi dan cukup lengkap, restoran dan tempat hiburan lainnya.

Pertanian
Selain potensi parawisata ternyata Kabupaten Pangandaran juga memiliki potensi pertanian yang cukup memadai. Luas sawah di Kabupaten Ciamis berdasarkan data Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Ciamis pada Tahun 2012 tercatat 51.903 Ha dan 26 persen ada di Kabupaten Pangandaran atau sekitar 13 ribu Ha dengan sawah irigasi dan tadah hujan.

Pertanian tanaman padi (sawah dan ladang) merupakan komoditas utama di sektor pertanian. Data produksi tanaman padi (sawah dan ladang) tahun 2012 Kabupaten Ciamis tercatat 688.891 ton dan 31 persen disumbang dari produksi Kabupaten Pangandaran atau mencapai 214.044 ton. Sub sektor pertanian palawija Kabupaten Pangandaran juga tidak kalah potensial untuk ditingkatkan dengan jumlah produksi pada tahun yang sama dengan komoditas unggulan jagung 6.152 ton, ubi kayu 11.300 ton, ubi jalar 2.520 ton, kacang tanah 752 ton, kacang kedelai 2.084 ton, kacang hijau 725 ton dan komoditas lainnya. Belum lagi potensi komoditas hortikultura yang bisa dikembangkan.

Perikanan
Luas areal pemeliharaan ikan pada tahun 2012 di Kabupaten Pangandaran untuk tambak sebesar 44 Ha, kolam/empang 339 Ha, sawah 18,30 Ha. Ditinjau dari jumlah produksi ikan menurut tempat pemeliharaan/penangkapan di Kabupaten Pangandaran pada tahun 2012 yaitu perikanan laut 2.219,91 ton, Tambak 687,8 ton, kolam 2.767,38 ton, sawah 40 ton. Sedangkan nilai produksi ikan laut hasil penangkapan nelayan yang masuk Tempat Pelelangan Ikan (TPI) pada tahun 2012 mencapai 2.220 ton dengan nilai 43,03 milyar. Sebuah potret potensi perikanan yang menjanjikan untuk dikelola dan mampu meningkatkan taraf hidup penduduk Kabupaten Pangandaran.

Peternakan
Populasi ternak besar dan kecil di Kabupaten Pangandaran Tahun 2012 terhitung, yaitu sapi 26.807 ekor, kerbau 2.321 ekor, kuda 91 ekor, domba 95.062 ekor, dan kambing 49.438 ekor.

Kehutanan
Luas hutan Kabupaten Ciamis tersebar di beberapa BKPH/RPH meliputi Ciamis (Madati, Cikoneng, Panjalu, Kawali); Banjar Utara (Gadung, Bunter, Rancah); Banjar Selatan (Pamarican, Cicapar, Banjarsari); Pangandaran (Kalipucang, Pangandaran, Cisaladah) dan Cijulang (Parigi, Cigugur, Langkap). Luas hutan baik yang sudah dikukuhkan maupun yang belum seluas 28.898,73 Ha. PKPH/RPH wilayah Cijulang memiliki luas hutan terluas yaitu sebesar 9.299,88 Ha yang tersebar di kecamatan Cijulang, Parigi, Cigugur, dan Langkaplancar. Hutan terluas berada di gunung Gadung, Cigugur yang mencapai 3.168,9 Ha. Selain hutan yang dikelola PKPH/RPH, terdapat pula hutan rakyat sebesar 31.707,44 Ha yang tersebar di 36 kecamatan. Hutan rakyat terluas berada di Kecamatan Kalipucang yaitu sebesar 3.599 Ha.

Menjadi Obyek 'Dunia' Pariwisata, Ini Profil Lengkap Pangandaran 4
Bupati Pangandaran, H. Jeje Wiradinata. (dok)

Visi
“KABUPATEN PANGANDARAN SEBAGAI TUJUAN WISATA BERKELAS DUNIA ”

Misi
Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang akuntabel, bersih dan melayani;
Mewujudkan penataan ruang yang harmonis dan pengendalian pemanfaatan ruang yang berwawasan lingkungan;
Menyediakan infrastruktur dan fasilitas yang berkualitas;
Memperkuat ketahanan nilai-nilai kearifan lokal;
Membangun sumberdaya manusia yang mandiri, berkualitas dan berdaya saing;
Membangun Perekonomian Yang Tangguh, Maju, Berkeadilan dan Berkelanjutan.

Tujuan
Mewujudkan Reformasi Birokrasi;
Menciptakan Ruang Wilayah Kabupaten yang harmonis dan berwawasan lingkungan;
Meningkatkan cakupan layanan infrastruktur yang berkualitas;
Meningkatkan Mitigasi bencana dalam pembangunan;
Terwujudnya sarana dan prasarana pusat pemerintahan;
Mewujudkan pelestarian seni budaya dan pengamalan nilai-nilai keagamaan;
Meningkatkan kualitas pendidikan dan derajat kesehatan masyarakat secara berkelanjutan;
Mengendalikan Pertumbuhan Penduduk;
Meningkatkan pengarusutamaan Gender;
Menurunkan tingkat kemiskinan;
Meningkatkan Prestasi Pemuda & Olahraga;
Meningkatkan perlindungan sosial;
Meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan berkelanjutan.

Menjadi Obyek 'Dunia' Pariwisata, Ini Profil Lengkap Pangandaran 5Lambang Daerah Kabupaten Pangandaran
Lambang Daerah Kabupaten Pangandaran tersusun atas bagian-bagian dengan perincian serta mempunyai gambar dan makna sebagai berikut :

a. Perisai
Perisai dengan warna biru melambangkan kedamaian, ketentraman, dan kesejahteraan yang merupakan keinginan atau tujuan utama masyarakat Kabupaten Pangandaran. Selain itu, warna biru juga melambangkan daerah perairan pesisir yang merupakan daerah pariwisata, dengan ukuran (skala 1 : 2), terdiri dari:

Tinggi 17 cm;
Lebar bahu kiri 7 cm dari titik tengah;
Lebar bahu kanan 7 cm dari titik tengah;

Mengandung arti 17 Juli 2007 sebagai deklarasi pembentukan Kabupaten Pangandaran.

b. Tulisan, KAB. PANGANDARAN
Simbol : identitas Kabupaten Pangandaran;
Warna : putih;
Ukuran huruf : jarak dari garis teratas ke tulisan 17 mm (skala 1 : 2);
Tinggi 8 mm (skala 1 : 2);
Lebar 45 mm (skala 1 : 2);
Disatukan menjadi 17 Agustus 1945 yang merupakan tanggal berdirinya NKRI.
Dalam kondisi dan situasi tertentu dapat ditulis KABUPATEN PANGANDARAN.

c. Bintang
Bintang berwarna kuning melambangkan keyakinan yang tinggi masyarakat Kabupaten Pangandaran terhadap Tuhan Yang Maha Esa

d. Kujang
Kujang simbol pusaka Padjadjaran khas Jawa Barat, terhadap 5 lubang yang melambangkan 5 sila dasar Negara Indonesia. Kujang berwarna kuning, merah, hitam, melambangkan ketentraman, keberanian, dan kemakmuran.

e. Pohon Kelapa
Gambar pohon kelapa melambangkan sumber daya alam di Kabupaten Pangandaran, yaitu tanaman yang memiliki nilai ekonomi mulai dari buahnya, daunnya, pohonnya, dan sabutnya.

f. Gunung
Melambangkan sebagian wilayah Kabupaten Pangandaran terdiri dari pegunungan, dengan warna hijau melambangkan kesuburan tanah di wilayah Kabupaten Pangandaran, sehingga berbagai tanaman tropis tumbuh dengan baik di seluruh kawasan Kabupaten Pangandaran.

g. Pondasi
Pondasi berjulah 25 merupakan simbol dasar kekuatan cikal bakal berdirinya Kabupaten Pangandaran yakni tanggal 25 Oktober 2012.

h. Benteng
Benteng berjumlah 10 melambangkan kekuatan persatuan dan kesatuan yang merupakan kekuatan pertahanan masyarakat Kabupaten Pangandaran. Simbol benteng berjumlah 10 merupakan bulan awal berdirinya Kabupaten Pangandaran.

i. Gelombang
Gelombang 12 berwarna putih, melambangkan sumber daya alam perairan Kabupaten Pangandaran berupa laut, sungai, kolam, tambak dan rawa. Gelombang air sebanyak 12 berwarna putih menunjukan tahun pembentukan Kabupaten Pangandaran.

j. Bunga Raflfesia
Bunga Rafflesia berkelopak 5 berwarna merah melambangkan keabadian dan keadilan yang merata berdasarkan Pancasila sebagai cita – cita bersama.

k. Pita
Gambar pita berwarna kuning melambangkan persatuan dan kesatuan masyarakat Kabupaten Pangandaran.

l. Motto
“JAYA KARSA MAKARYA PRAJA”
Jaya adalah kemenangan atau keunggulan
Karsa adalah ide – ide atau daya cipta yang selalu unggul dan sukses dalam pembangunan
Makarya adalah mendirikan, membangun, mengerjakan hasil pekerjaannya indah megah
Praja adalah Negara atau Negeri dan Pemerintahan yang kuat, tegar dan tangguh

Makna motto “Jaya Karsa Makarya Praja” adalah bahwa pembangunan Kabupaten Pangandaran lahir dari ide – ide dan aspirasi masyarakat Kabupaten Pangandaran.

BUPATI
Nama : H. JEJE WIRADINATA
TTL : Ciamis, 4 Februari 1964
Jenis Kelamin : Pria
Agama : Islam, Alamat Rumah: Pangandaran Timur RT 003 RW. 002

WAKIL BUPATI
Nama : H. Adang Hadari
TTL : Ciamis, 4 Desember 1954
Jenis Kelamin: Pria
Agama: Islam
ALAMAT RUMAH : RT 02 RW. 07 Dusun Sinargalih, Desa Cibenda, Kec. Perigi, Kab. Pangandaran.

(rahman/r/as)