KUNINGAN, kabarSBI.com – Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) Tambahan tahun 2021 di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat tidak berjalan baik-baik saja. Sejak program tersebut disalurkan pada warga atau Keluarga Penerima Manfaat (KPM) baru pada Bulan September 2021 lalu, kedapatan banyak warga yang belum menerima.
Casneti, salah seorang penerima manfaat, warga Dusun II RT 03/5 Desa Sukadana, Cibeureum, Kuningan saat dijumpai awak media di kediamanya perihal bantuan yang seharusnya diterima sebanyak 5 paket untuk 5 bulan bansos BPNT tambahan, ternyata belum diterima.
“Kami belum menerima bantuan pemerintah yang sembako. Saya malah baru tau ini, sebelumnya tidak ada orang yang memberitahu kalau sembako atas nama saya sudah keluar,” kata Casneti, Sabtu, 30/10/2021.
Ia mengaku memang sebelumnya pernah menerima surat sebagai penerima bantuan pada program BPNT Tahun 2021, dan Surat berserta kartu diserahkan pada seseorang yang katanya di kumpulkan di agen.
“Saya juga tidak tahu nama agen-nya apa dan dimana, saya tahunya baru ini,” ungkapnya.
“Ya saya sih berharap kalau nama saya memang sudah keluar ya seharusnya bisa saya terima. Saya mendengarkan bantuanya kan banyak ada beras lima karung, daging dan lainya itu. Tapi bener pak saya belum terima,” jelasnya.
Hal yang sama juga dikatakan Cartini warga Dusun II Desa Sukadana. Namun dia mengaku sebagai peserta BPNT sejak tahun 2018 (penerima reguler).
“Saya dulu (2018 – 2020) pernah menerima bantuan sembako ambilnya di warung tapi sampai sekarang sudah tidak menerima lagi. Kalau terakhir saya menerima pada tanggal 18 Agustus 2020, ini ada tulisnya. kalau ngambil sembakonya di warung bu Tuti Desa Tarikolot,” ungkap ibu dua anak yang mengaku sangat mengharapkan bantuan tersebut.
Sementara itu, Ny. Tuti, penyalur sembako pada Agen atas nama Ruswi berdomisili di Desa Tarikolot, Cibeureum, ia membenarkan berdasarkan datanya warga/KPM atas nama Casneti adalah penerima program Bansos BPNT Tambahan di tahun 2021.
“Datanya memang benar ada atas nama Casneti tapi dari 5 paket cuma ada 3 paket saja. Kalau yang lain-lainya mah 5 paket, saya juga heran,” kata Tuti.
Tuti mengaku telah menyalurkan BPNT Tambahan pada bulan September 2021. Untuk data tambahan , kata dia, jumlahnya ada 20 KPM. Sedangkan komoditi pangan yang disalurkan pada masyarakat yaitu beras 5 karung, daging ayam, telur, buah dan kacang-kacangan.
“Dari 20 penerima (KPM Tambahan) ada satu yang belum diambil yaitu atasnama Casneti itu. Saya sudah beritahukan dan orangnya sudah tau sudah tandatangan tetapi itu juga diambilnya nanti sekalian pada bulan oktober ini. Kalau sekarang diambil kan sembakonya sudah tidak ada karena saya juga cuma menerima dari supplier sembako.
Saat ditanya apakah atas nama Casneti ada jaminan pada pencairan sembako selanjutnya (Bulan Oktober 2021) akan mendapatkan jadi 6 paket atau setidaknya 4 paket, Agen Tuti tidak berani menjamin.
“Tidak Pak saya tidak mau menjamin kalau dia (Casneti) nanti dapat 6 paket atau 4 paket. Ini juga sudah bulan oktober akhir saya belum ada kabar akan pencairan sembako yang data tambahan, makanya saya juga bingung,” ujar Tuti seraya menyebut masalahnya sudah dilaporkan juga pada pendamping Tisna. Tisna sendiri saat dikonfirmasi tidak mau menjawab.
Hal sama juga terjadi di Agen di Desa Sukarapih menurut Kokom dari 400an data tambahan terdapat 20 KPM yang saldonya kosong. Namun setelah di cek kembali 5 terisi saldo namun sembako belum bisa dimabil karena stok agen sudah habis. Kokom juga tidak mau menjamin bila pencairan di bulan selanjutnya KPM yang belum mengambil sembako pada bulan September (untuk 5 bulan) akan pasti mendapatkanya pada pencairan di bulan Oktober 2021.
Pantauan situs media ini, berdasarkan fakta dan informasi dihimpun, secara prosedur administrasi kekacauan program bansos BPNT Tambahan 2021 di Kabupaten Kuningan bukan saja terjadi pada pemanfaat/KPM khusunya KPM yang belum menerima namun telah terdata penerima pastinya menjadi resah dan dirugikan.
Selain itu, kekacauan juga terjadi pada Agen/e-Warong sebagai mitra Dinas Sosial Kuningan maupun diyakini sebagai mitra usaha pihak Bank BNI. Dilapangan didapati nama agen tidak sesuai yang semestinya alias dioper alih, dan kedapatan agen yang buka hanya setiap pembagian bansos BPNT saja seperti yang dilakukan Agen di Desa Sukarapih. Dan banyak Agen lainya yang mengumpulkan kartu ATM berikut Nomor PIN KPM.
Demikian juga pada penyedia barang (supplier) menjadi kacau karena kehadirannya dalam program tersebut secara formal tidak diketahui oleh Dinas Sosial Kabupaten Kuningan. Demikian pula pada pihak Bank BNI Cabang Kuningan juga tidak pernah merekomendasikan/mengetahui adanya dilapangan kegiatan supplier sembako ke agen bansos mitra usahanya.
Meski begitu pihak Dinsos maupun Bank BNI mengakui adanya saldo yang masih kosong pada ATM KPM yang tersebar di masyarakat, jumlahnya sekitar 2.000 KPM. Dinas sosial sendiri pada pertengahan Oktober lalu menyebut 94 persen berhasil tersalurkan dari kouta 50.554 untuk BPNT tambahan 2021 Kabupaten Kuningan.
Program bansos BPNT Tambahan di Kuningan adalah program bantuan bagi masyarakat terdampak Covid-19. Data tambahan tersebut hanya berlaku sampai akhir 2021.
Dalam penyaluran warga penerima manfaat (KPM) dikarenakan langsung sekaligus 5 bulan (Mei, Juni, Juli, Agustus, September 2021) umumnya KPM berhak mendapatkan 5 karung beras @10Kg, paket daging/ayam, telur, kacang-kacangan dan buah-buahan, bila di rupiahkan total Rp 1 juta. (tim)